Gus Jazil: Toleransi jadi Prasyarat Utama Sebuah Negara

Gus Jazil: Toleransi jadi Prasyarat Utama Sebuah Negara
Wakil Ketua Umum DPP PKB yang juga Wakil Ketua MPR RI, H. Jazilul Fawaid SQ, MA. Foto: Humas MPR for JPNN.com

Menurut Gus Jazil, sejak Indonesia lahir sampai sekarang dan karena negeri ini dibangun di atas pondasi toleransi, semestinya tidak muncul kasus-kasus yang sifatnya rasialis, penistaan agama, bullying, penghinaan asal-usul orang atau lain-lain di atas negara yang toleran ini.

"Indonesia yang dibangun berdasarkan hukum, semua masyarakat harus tunduk kepada hukum. Inilah yang mengatur toleransi," ungkapnya.

Menurut Gus Jazil, toleransi mengandung dua dimensi.

Pertama, dimensi ketidaksetujuan dengan pendapat atau pikiran orang lain.

"Kalau setuju, nggak usah ada toleransi. Justru karena berbeda-beda pandangan, konsep, pikiran, karena ada dimensi ketidaksetujuan satu dengan yang lainnya maka diperlukan toleransi," katanya.

Dia menambahkan dimensi kedua, kalau ada perbedaan pendapat, tidak boleh memaksakan pilihan dan pikiran kepada orang lain.

"Dalam semua agama ataupun negara, itu selalu ada yang disebut bibit perbedaan bahkan cara pandang yang berbeda-beda dalam satu tempat," jelasnya.

Namun, ia menambahkan muncul juga pikiran yang menyalahkan yang lainnya, maupu memaksakan pikirannya sendiri.

Gus Jazil menegasakan meskipun beragam, Indonesia adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Persatuan dan toleransi menjadi pondasi keutuhan sebuah negara.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News