Gus Jazil: Toleransi jadi Prasyarat Utama Sebuah Negara
Menurutnya, hal inilah yang akan berdampak menjadi intoleran, perbuatan yang ekstrem, radikal, dan terorisme.
"Kalau itu sudah aksi. Awalnya tidak setuju, kemudian di situ tidak ada toleransi, dimensi kesepahaman tidak ada, akan muncul dimensi kedua pemaksaan pendapat," katanya.
Menurut Gus Jazil, sering kali apa yang disebut dengan pikiran ekstrem dan radikal dengan membenarkan pikirannya sendiri.
"Dia tidak mau tahu dengan pikiran yang lain," tegasnya.
Bahkan, lanjut Gus Jazil, kelompok yang mengkafirkan sehingga boleh melukai orang lain.
Bahkan, kata dia, boleh membunuh di luar kelompoknya. Sebab, semua yang di luar kelompoknya dianggap sesat.
"Ini berbahaya bagi kelangsungan sebuah negara," katanya.
Karena itu, Gus Jazil mengatakan, toleransi menjadi kebutuhan mutlak dan prasyarat berdirinya sebuah negara yang majemuk.
Gus Jazil menegasakan meskipun beragam, Indonesia adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Persatuan dan toleransi menjadi pondasi keutuhan sebuah negara.
- Bamsoet Sebut 2 Mobil China BAIC Bakal Bersaing di Kelas SUV
- HNW: Agama Merupakan Katalisator Bagi Pemeluknya Untuk Bangkit
- Alissa Wahid: Pentingnya Sikap Toleransi di Kalangan Anak Muda
- Ketua MPR Bambang Soesatyo Dukung Aspen Medical Dirikan RS Internasional di Indonesia
- Hadiri Kongres Desa Indonesia, Ketua MPR Bambang Soesatyo Ungkap Sejumlah Fakta
- Soal Potensi Penurunan Revenge Tourism Pada Tahun Ini, Begini Saran Lestari Moerdijat