Gus Jazil: Toleransi jadi Prasyarat Utama Sebuah Negara

Menurutnya, hal inilah yang akan berdampak menjadi intoleran, perbuatan yang ekstrem, radikal, dan terorisme.
"Kalau itu sudah aksi. Awalnya tidak setuju, kemudian di situ tidak ada toleransi, dimensi kesepahaman tidak ada, akan muncul dimensi kedua pemaksaan pendapat," katanya.
Menurut Gus Jazil, sering kali apa yang disebut dengan pikiran ekstrem dan radikal dengan membenarkan pikirannya sendiri.
"Dia tidak mau tahu dengan pikiran yang lain," tegasnya.
Bahkan, lanjut Gus Jazil, kelompok yang mengkafirkan sehingga boleh melukai orang lain.
Bahkan, kata dia, boleh membunuh di luar kelompoknya. Sebab, semua yang di luar kelompoknya dianggap sesat.
"Ini berbahaya bagi kelangsungan sebuah negara," katanya.
Karena itu, Gus Jazil mengatakan, toleransi menjadi kebutuhan mutlak dan prasyarat berdirinya sebuah negara yang majemuk.
Gus Jazil menegasakan meskipun beragam, Indonesia adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Persatuan dan toleransi menjadi pondasi keutuhan sebuah negara.
- Kuliah Umum di Universiti Malaya, Ibas Bahas Geopolitik, Geoekonomi dan Kekuatan ASEAN
- Ibas Tegaskan Indonesia dan Malaysia Tak Hanya Tetangga, Tetapi..
- Waka MPR Sebut Kehadiran Prabowo Saat May Day Wujud Komitmen Keberpihakan Kepada Buruh
- Lestari Moerdijat: Jadikan Momentum Hari Buruh untuk Mempercepat Lahirnya UU PPRT
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah