Gus Yaqut: Islam Agama yang Sangat Menghargai Perbedaan, Penuh Rahmah dan Kasih Sayang

Gus Yaqut: Islam Agama yang Sangat Menghargai Perbedaan, Penuh Rahmah dan Kasih Sayang
Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyerahkan plakat kepada Menlu AS Mike Pompeo usai forum dialog yang digelar di Hotel Four Seasson, Jakarta, Kamis (29/10/2020). Foto: dok GP Ansor untuk JPNN

Gus Yaqut menjelaskan, pertemuan dengan Mike Pompeo ini berawal dari deklarasi Humanitarian Islam yang dilakukan Ansor dua tahun lalu di Jombang. Yakni, bagaimana menerjemahkan Islam untuk kemanusiaan, Islam yang menghargai perbedaan.

"Setelah deklarasi itu, kita berkorespondensi dengan banyak pihak, salah satunya dengan Pemerintah Amerika Serikat. Alhamdulillah, dalam kurang lebih sebulan terakhir ini, kita mendapatkan respons positif dari Pemerintah Amerika, khususnya Pak Pompeo hingga beliau berkenan untuk hadir ke Indonesia dan datang di forum Ansor," ujar Gus Yaqut.

Dalam pertemuan tersebut Mike Pompeo juga menyebutkan bahwa Indonesia bisa menjadi negara maju dan Islam sebagai agama mayoritas di Indonesia tidak alasan untuk tidak bisa berdampingan dengan agama lain.

"Saya percaya Indonesia bisa maju. Tidak ada alasan Islam tidak bisa berdampingan dengan agama lain," katanya.

Menurut Pompeo, hidup harmoni secara bersama dan saling menghormati adalah hal yang sangat penting. Dia bahkan menyebut bahwa motto "Bhineka Tunggal Ika" sama dengan motto yang dimiliki Amerika Serikat. Termasuk, UUD 1945 yang menyatakan bahwa semua orang bebas melaksanakan dan memilih agama yang dianutnya.

Pompeo juga menyebut soal hak-hak dasar manusia yang tidak bisa dicabut. Di antaranya hak-hak kebebasan hati nurani dan kebebasan beragama. Dia memuji NU yang bisa memainkan peran penting untuk membina harmoni sebagai masyarakat yang bebas.

"Oleh karena itu, NU sebagai organisasi muslim, sangat kuat untuk menjaga hak-hak yang tidak bisa dicabut (Unalienable Rights),” tandasnya. Disebut juga NU, dan juga Muhammadiyah sebagai ormas keagamaan yang bisa menjaga tradisi toleransi dalam negara demokrasi yang berkembang pesat.

Pompeo mencontohkan bahwa kebebasan beragama dijamin dalam konstitusi negaranya. Hal itu pula yang menyebabkan AS bisa berdiri lebih tegak dibandingkan negara-negara lain di Barat. Masyarakat AS, katanya, bebas memeluk agamanya dan menjunjung toleransi. Menurutnya, kebebasan memeluk agama dan menegakkan toleransi harus diteruskan.

Peradaban umat manusia yang menghargai segala perbedaan, baik agama, suku, ras, kepercayaan, adat istiadat, budaya, harus terus diwujudkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News