Gus Yaqut: Jadikan Sepak Bola Alat Pemersatu Bangsa
Menurut Harry, kedua belah pihak sepakat mengadakan beberapa program jangka pendek.
Di antaranya, mengadakan coaching clinic di 12 provinsi pada November mendatang.
Yakni, di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Sumatera Utara, Lampung, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Maluku, NTT, dan Papua.
Selama coaching clinic, jelasnya, peserta diajak bermain bola sambil mempraktikkan nilai-nilai perdamaian, kemanusiaan dan juga toleransi yang akan berdampak pada kehidupan sosial mereka.
“Metode sepak bola sosial ini diyakini cukup efektif menanamkan nilai-nilai tersebut dalam diri setiap orang yang bermain. Tanpa disadari, anak-anak atau pemuda yang menjadi peserta coaching clinic memahami pentingnya toleransi dan juga perdamaian serta akan terbentuk karakter yang baik dari dalam diri masing-masing peserta,” kata Harry.
GP Ansor sendiri berencana membentuk tim atau komunitas sepakbola sosial dengan nama Ansor Football Community.
Bersama ID-Gen, GP Ansor juga akan menyelenggarakan Festival Sepakbola Perdamaian dan Liga Ansor Nusantara 2018. (jos/jpnn)
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (PP GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, sepak bola dan agama bisa menjadi pemersatu masyarakat.
Redaktur & Reporter : Ragil
- 200 Peserta Ikuti GP Ansor Gowes Jakarta-Bekasi, Tapak Tilas Perjuangan Ulama
- GP Ansor Dirikan 250 Posko Mudik, Bantu Masyarakat Nyaman Pulang Kampung
- GP Ansor Rajut Persatuan Pascapilpres dan Kembangkan Potensi Anak Muda Indonesia
- Kabar Gembira untuk Guru PAI Non-PNS & Bukan PPPK, Langsung Masuk Rekening, Alhamdulillah
- Pendaftaran CPNS 2024: Dua Menteri Menyepakati Langkah Terobosan, Alhamdulillah
- Gus Yaqut: Kemenag Tidak Pernah Larang Penggunaan Speaker di Masjid