GWK Punya Mahkota Berlapis Emas setelah 28 Tahun Dibangun

GWK Punya Mahkota Berlapis Emas setelah 28 Tahun Dibangun
PASANG MAHKOTA: Setelah melalui proses upacara ngrastiti dan pacaruan, mahkota untuk patung GWK akhirnya terpasang, Minggu (20/5). Foto: Agung Bayu/Bali Express

Nuarta yang kini telah berusia 67 tahun mengaku mendekati Gubernur Pastika demi menyelesaikan GWK. Pasalnya, jika mereka berdua suatu saat telah tiada, pembangunan patung itu diragukan bakal kelar.

Seniman asal Tabanan tersebut tak menampik banyak kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan patung itu, terutama masalah dana. Sebab, bahannya diimpor dari beberapa negara seperti Jepang, Eropa, hingga Amerika Latin.

“Ada yang berpikir juga ini pakai uang negara. Ini uang investasi murni. Dahulu pakai uang saya sendiri. Karena krisis akhirnya kami cari investor. Saat ini saya tak punya saham di sini, selain sebagai seniman. Kenapa? Karena saya tak punya niat untuk memiliki patung ini, yang penting jadi. Ini milik kita bersama,” tegasnya.

Nuarta mengatakan, proses pengerjaan patung sudah hampir rampung. Targetnya, patung seberat 4.000 ton itu tuntas pada Oktober mendatang.

Nuarta juga mengajak generasi muda agar mengembangkan seni dan tak takut bermimpi. Apalagi, seni di Bali berkaitan erat dengan pariwisata yang menghasilkan pemasukan nomor dua terbesar setelah miigas.

“Kita ini makan dari budaya. Kita lewat jalan yang indah itu dari budaya. Memang yang membisniskan budaya itu adalah paiwisata. Kita harus saling mendukung,” pintanya.

Sedangkan Gubernur Pastika menyatakan keharuannya seiring tuntasnya GWK. Namun, Pastika mengaku sempat bersedih karena banyak penggagas patung GWK yang telah wafat.

“Akhirnya hari ini hati saya gembira setelah menyaksikan proses pemasangan mahkota. Ini adalah sebuah proses bersejarah yang luar biasa,” ujarnya.

Patung Garuda Wisnu Kencana (GWK) di Ungasan, Kuta Selatan, Badung, Bali akhirnya dipasangi mahkota berlapis emas seberat 3,5 ton.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News