Habib Bahar Cap Haikal Hassan Pengkhianat, ternyata Ada PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Kuasa hukum Habib Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta membeberkan penjelaskan kliennya perihal Haikal Hassan dicap pengkhianat.
Menurut Ichwan, kliennya menganggap Haikal Hassan pengkhianat karena sempat melihat di salah satu televisi swasta menyampaikan permintaan maaf kepada PDIP.
Konon, Haikal Hassan menyebutkan bahwa presiden pertama RI Soekarno Hatta sebagai pemimpin yang suka memenjarakan ulama.
Permintaan maaf itu disampaikan Haikal dalam pertemuannya dengan sayap organisasi PDIP, Dewan Pimpinan Nasional Relawan Perjuangan Demokrasi (DPN Repdem), Jumat (18/2).
"Ngapain coba harus datang ke markas DPN yang merupakan sayap partai PDIP yang kami tahu bahwa partai PDIP adalah sebagai partai yang antiperjuangan Islam," kata Ichwan kepada JPNN.com, Kamis (12/5).
Di sisi lain, lanjut Ichwan, Habib Bahar menganggap Babe Haikal pengkhianat karena meminta semua pihak tidak terprovokasi dan sembarangan memberi tafsir terhadap ucapan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman.
"Haikal Hassan pengkhianat karena meminta semua pihak tidak terprovokasi dan sembarangan memberi tafsir terhadap ucapan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman," ujar Ichwan.
Konon, pernyataan Haikal itu untuk menghindari polemik yang menimbulkan perpecahan karena kesalahan memberikan tafsir terkait ucapan 'Tuhan kita bukan orang Arab' sebagaimana disampaikan Dudung.
Kuasa hukum Habib Bahar bin Smith, Ichwan Tuankotta membeberkan penjelaskan kliennya perihal Haikal Hassan dicap pengkhianat
- Tim Hukum Hasto Bawa Bukti Dugaan Pelanggaran Penyidik KPK ke Dewas
- Rempang Eco City Tak Masuk Daftar PSN Era Prabowo, Rieke Girang
- Politikus PDIP Apresiasi Ide Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bermasalah ke Barak
- 5 Berita Terpopuler: Kapan Pengisian DRH NIP PPPK? Simak Penjelasan Kepala BKN, Alhamdulillah Perjuangan Tak Sia-sia
- Rayakan 70th KAA, Usman Hamid And The Blackstones Bawakan Album Baru Kritik Sosial
- Megawati Usulkan KAA Jilid II Bahas Kondisi Global dan Kemerdekaan Palestina