Habib Rizieq Center Soroti Ketidakadilan New Normal ala Jokowi

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Habib Rizieq Shihab Center Abdul Chair Ramadhan mengkritik pola hidup baru atau new normal milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pasalnya, Jokowi menandai kebijakan new normal dengan narasi membuka mal, tanpa berbicara soal memulai kembali aktivitas tempat ibadah.
"Di sisi lain, pelarangan ibadah di masjid tetap diberlakukan dengan alasan terjadinya kerumunan orang," kata Abdul dalam pesan singkatnya kepada jpnn.com, Selasa (26/5).
Menurut dia, terdapat ketidakadilan ketika pemerintah era Jokowi membuka mal, tanpa berbicara memulai aktivitas tempat ibadah saat mewacanakan new normal.
Sebab, kata dia, kerumunan orang bakal tercipta ketika mal dibuka. Hal itu tentu berpotensi menularkan coronavirus disease 2019 (COVID-19).
"Bukankah mal adalah juga tempat berkerumunnya orang? Hal ini tentu sebagai bentuk ketidakadilan. Sebab, diberlakukan secara parsial," kata dia.
Lebih lanjut, kata Abdul, kebijakan new normal yang ditandai narasi membuka mal, terkesan mengabaikan angka penularan virus COVID-19 yang tinggi.
Data secara nasional per tanggal 25 Mei 2020, menunjukan sebanyak 22.750 kasus positif. Sebanyak 1.391 orang telah meninggal dunia, sedangkan 5.642 orang lainnya sembuh.
Direktur Habib Rizieq Shihab Center Abdul Chair Ramadhan mengkritik pola hidup baru atau new normal milik Presiden Joko Widodo (Jokowi)
- Eks KSAL Ini Anggap Gibran bin Jokowi Tak Memenuhi Kriteria Jadi Wapres RI
- Roy Suryo Ungkap Ironi Laporan Jokowi, Dilayangkan Saat Hari Keterbukaan Informasi
- Gus Din Apresiasi Jokowi Membuat Laporan ke Polisi Soal Ijazah Palsu
- 5 Berita Terpopuler: Ada Uang Setoran Masuk, Banyak NIP CPNS & PPPK Terbit, Memalukan dan Tidak Elegan
- Polisi Didesak Proses Laporan Jokowi soal Kasus Ijazah Palsu
- Jokowi Lapor Polisi, Roy Suryo: Peneliti Seharusnya Diapresiasi, Bukan Dikriminalisasi