Habibie: Politik Dinasti Tak Relevan Lagi

Habibie: Politik Dinasti Tak Relevan Lagi
Foto; MUHAMAD ALI / JAWA POS
JAKARTA - Di tengah semakin berkembangnya politik dinasti di tanah air, mantan Presiden B.J. Habibie mengingatkan bahwa sentimen politik dinasti serta latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sudah tidak relevan untuk menjaring kepemimpinan nasional. Dia berpendapat, kompetensi, integritas, dan kemampuan tokoh menjadi hal terpenting untuk membawa Indonesia menuju kejayaan.

''Dinasti kepemimpinan tidak tepat lagi, masanya sudah lewat. Sekarang ini, siapa saja yang terbaik, tanpa melihat faktor SARA dan usia, berhak menjadi pemimpin bangsa,'' katanya saat menjadi pembicara dalam diskusi bersama Prof Dr Ing B.J. Habibie bertema Apa Yang Masih Salah dengan Bangsa Kita? di Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (28/11).

Habibie mengimbau agar seluruh komponen bangsa melakukan pendidikan politik terhadap masyarakat hingga ke pelosok daerah dalam rangka menjaring calon pemimpin nasional. Kasus pemilu presiden Amerika Serikat, lanjut Habibie, merupakan contoh terbaik untuk pembelajaran politik di Indonesia.

Barrack Obama mencerminkan keterwakilan masyarakat minoritas yang mendapat dukungan luas dari masyarakat. ''Obama bukan dari keturunan orang kaya, berasal dari kelompok minoritas, berkulit hitam, serta bukan dari dinasti keturunan presiden sebelumnya,'' terangnya.

JAKARTA - Di tengah semakin berkembangnya politik dinasti di tanah air, mantan Presiden B.J. Habibie mengingatkan bahwa sentimen politik dinasti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News