Habibie: Politik Dinasti Tak Relevan Lagi
Sabtu, 29 November 2008 – 11:43 WIB
JAKARTA - Di tengah semakin berkembangnya politik dinasti di tanah air, mantan Presiden B.J. Habibie mengingatkan bahwa sentimen politik dinasti serta latar belakang suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) sudah tidak relevan untuk menjaring kepemimpinan nasional. Dia berpendapat, kompetensi, integritas, dan kemampuan tokoh menjadi hal terpenting untuk membawa Indonesia menuju kejayaan. Barrack Obama mencerminkan keterwakilan masyarakat minoritas yang mendapat dukungan luas dari masyarakat. ''Obama bukan dari keturunan orang kaya, berasal dari kelompok minoritas, berkulit hitam, serta bukan dari dinasti keturunan presiden sebelumnya,'' terangnya.
''Dinasti kepemimpinan tidak tepat lagi, masanya sudah lewat. Sekarang ini, siapa saja yang terbaik, tanpa melihat faktor SARA dan usia, berhak menjadi pemimpin bangsa,'' katanya saat menjadi pembicara dalam diskusi bersama Prof Dr Ing B.J. Habibie bertema Apa Yang Masih Salah dengan Bangsa Kita? di Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (28/11).
Baca Juga:
Habibie mengimbau agar seluruh komponen bangsa melakukan pendidikan politik terhadap masyarakat hingga ke pelosok daerah dalam rangka menjaring calon pemimpin nasional. Kasus pemilu presiden Amerika Serikat, lanjut Habibie, merupakan contoh terbaik untuk pembelajaran politik di Indonesia.
Baca Juga:
JAKARTA - Di tengah semakin berkembangnya politik dinasti di tanah air, mantan Presiden B.J. Habibie mengingatkan bahwa sentimen politik dinasti
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Susun Peta Jalan Pembudayaan Listerasi, Lestari Moerdijat Merespons Begini
- Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Indonesia, PSF Menggelar Kegiatan Kejar Pijar
- Pengiriman 13 Kg Ganja Lewat Jasa Ekspedisi Digagalkan Berkat Sinergitas Antarinstansi
- Setia Melestarikan Seni Budaya, Rina Ciputra Raih Penghargaan Nusantara Awards 2024
- Gelar Pameran, KPJ Healthcare Perkenalkan Pilihan Perawatan Kesehatan Canggih untuk Pasien Indonesia
- Massa Datangi Mabes Polri Dukung Kapolri Berantas Premanisme di Muratara