Habis Salat Id, Bakar Batu dengan Umat Kristen

Habis Salat Id, Bakar Batu dengan Umat Kristen
Warga muslim di Jaya Wijaya. Foto: Cendrawasih Pos/Jawa Pos

Tidak seperti umat muslim di daerah lain di Indonesia yang biasanya saling berkunjung dan bersilaturahmi, warga Kampung Tulima biasanya hanya berkumpul di masjid. Saling bersalam-salaman dan meminta maaf langsung dilakukan dengan seluruh kerabat, termasuk yang beragama Kristen.

’’Saat Idul Fitri, kami dari pengurus masjid yang menyediakan hidangan, termasuk kue yang akan disantap bersama setelah salat Idul Fitri,’’ jelasnya.

Untuk diketahui, di Distrik Walesi, terdapat dua kampung yang penduduknya mayoritas memeluk agama Islam. Yaitu, Kampung Walesi dan Kampung Tulima.

 Dua kampung yang letaknya bersebelahan itu hanya berjarak 4 kilometer dari Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Kampung Tulima dihuni 27 kepala keluarga. Tercatat 76 orang di antaranya memeluk agama Islam.

Di Kampung Walesi juga terdapat masjid. Namanya Masjid Al-Aqsha. Masjid itu setiap tahun digunakan warga Kampung Walesi dan warga di kampung lain, termasuk Kampung Tulima, untuk menunaikan salat.

Ridwan, salah seorang pengurus Masjid Al-Aqsha memperkirakan, salat Idul Fitri diikuti sekitar 700 jamaah. Selain warga asli Kampung Walesi dan pengurus pesantren, ada aparat TNI dan Polri yang bertugas di Distrik Walesi.

Kemarin lembaga kemanusiaan Bulan Sabit Indonesia Cabang Kabupaten Jayawijaya juga terlihat menyalurkan zakat ke umat muslim di Kampung Tulima dan Walesi. Ada juga bantuan seperti pakaian dan kerudung buat ibu-ibu dan beberapa anak perempuan.

Andi Ode, penanggung jawab Bulan Sabit Indonesia Kabupaten Jayawijaya, mengatakan, dalam tiga tahun terakhir pihaknya fokus menyalurkan bantuan kepada umat muslim Jayawijaya.

JAYAWIJAYA – Perbedaan memang selalu indah. Seperti yang dilakukan belasan ’’mama’’ warga Kampung Tulima, Distrik Walesi,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News