Hadapi Banyak Tantangan, Kementan Tak Patah Arang Sukseskan Program Serasi

Hadapi Banyak Tantangan, Kementan Tak Patah Arang Sukseskan Program Serasi
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy. Foto: Kementan

jpnn.com, BANJARBARU - Kementerian Pertanian (Kementan) tidak pernah menyerah untuk meningkatkan produksi padi meskipun mencetak lahan sawah baru masih terkendala.

Tak habis akal, Kementan pun memanfaat lahan rawa dengan optimasi melalui program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi).

Namun, memanfaatkan lahan rawa tidaklah mudah. Begitu banyak tantangan yang harus dihadapi.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Sarwo Edhy saat melakukan kunjungan kerja di Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (9/5).

"Tidak sedikit tantangannya. Pertama, areal pertanian tergenang pada musim hujan (rendeng). Kedua, infrastruktur irigasi di lahan rawa belum lengkap. Kemudian keterbatasan tenaga kerja pertanian dan jaminan harga dan pemasaran rendah," jelas Sarwo Edhy.

Meski berat, lanjut Sarwo Edhy, potensi lahan rawa yang siap untuk dikembangkan menjadi lahan pertanian harus dilakukan.

Pasalnya, ini diperlukan untuk mewujudkan Indonesia jadi lumbung pangan. Apalagi, terjadi penurunan data eksisting luas lahan sawah menjadi sekitar 7,7 juta hektare menurut versi validasi BPS.

"Pengamanan ketahanan pangan nasional melalui jumlah hasil produksi juga perlu terus ditingkatkan. Ini juga sebagai upaya peningkatan Indeks Pertanaman (IP) dan Luas Areal Tanam komoditas pertanian. Lalu sasaran akhir kedaulatan pangan pada tahun 2045," tutur Sarwo Edhy.

Kementerian Pertanian (Kementan) tidak pernah menyerah untuk meningkatkan produksi padi meskipun mencetak lahan sawah baru masih terkendala.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News