Hadapi Era 4.0, Penyuluh Pertanian Wajib Lakukan Transformasi

Hadapi Era 4.0, Penyuluh Pertanian Wajib Lakukan Transformasi
Ngobras edisi khusus Penyuluhan, dengan tema Transformasi Sistem Penyuluhan Pertanian Era TIK, Rabu (26/1). Foto: Humas Kementan

Untuk beradaptasi dengan kemajuan iptek dalam mendukung pertanian, Dedi meminta penyuluh menguasai smart farming.

"Pertanian sekarang harus memanfaatkan teknologi, termasuk internet of thing. Saya yakin paradigma penyuluhan harus berubah, kita harus lakukan transformasi. Namun, penyuluh tetap harus menguasai prinsip-pronsip dasar peyuluhan," katanya

Dalam kesempatan ini hadir pula penulis buku Transformasi Sistem Penyuluhan Pertanian Era TIK yang juga Dosen Polbangtan Bogor Momon Rusmono.

Memiliki pengalaman serta kedekatan dengan dunia penyuluhan, Momon Rusmono menyampaikan lima poin utama terkait penyuluh pertanian.

"Pertama, penyuluhan merupakan hal yang sangat penting dalam mensejahterakan petani, akses modal dan koperasi belum optimal bisa diselesaikan oleh para penyuluh. Kedua, penyuluhan bisa menyasar segala macam aspek," katanya.

Poin selanjutnya adalah UU No. 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah, di dalam UU tersebut tidak menyebutkan penyuluhan perkembangan IPTEK, penyuluh harus adaptif, dan kemajuan IPTEK luar biasa, penyuluh harus dekat dengan IPTEK.

"Itu semua yang memotivasi saya untuk menulis transformasi, bagaimana upaya-upaya perubahan mendudukan, memerankan dan memfungsikan kembali peran penyuluhan sehingga terwujud satu kesatuan arah dan kebijakan," kata Momon Rusmono. (rhs/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Menghadapi era industri 4.0 seluruh insan pertanian, tak terkecuali penyuluh harus dapat ikut mempermudah dan mensinergikan interaksi hulu dan hilir dalam sistem agrobisnis atau agroindustri.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News