Hadapi Tekanan Ekonomi Global, Indonesia Cukup Menjaga Perekonomian Domestik

Menurutnya, dunia menghadapi risiko yang dapat memunculkan gejolak ekonomi, baik pada sisa tahun ini dan tahun depan. Kunci untuk menghadapi gejolak tersebut adalah sinergi dan koordinasi.
"Sinergi, sinergi, sinergi. Koordinasi, koordinasi, koordinasi. Koordinasi harus erat," ujar Perry.
Sinergi
Sementara itu, Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda mengungkapkan hal terpenting dalam menghadapi gejolak ekonomi global adalah sinergitas antara kebijakan moneter dan fiskal.
"Sinergisitas kebijakan moneter dan fiskal penting dilakukan, mengingat memang kondisi resesi global semakin mendekati kenyataan," terangnya.
Menurutnya, instrumen kebijakan fiskal dan moneter juga patut difokuskan untuk menjaga inflasi pada titik keseimbangan.
“Keseimbangan inflasi menjadi penting di mana inflasi harus dijaga agar tidak terlampau tinggi dengan instrumen moneter dan fiskal," tambahnya.
Nailul menambahkan dari sisi moneter, kenaikan suku bunga acuan memang dinilai bisa mengendalikan inflasi, namun berdampak kepada perekonomian yang melambat. Sedangkan dari sisi fiskal, instrumen stok barang harus dilakukan untuk mengendalikan harga komoditas dalam negeri.
Pemerintah belum perlu menambah kebijakan terkait beratnya prospek perekonomian global, syaratnya adalah pemerintah mampu menjaga perekonomian domestik.
- Pendiri CSIS Sebut Pemerintahan Prabowo Perlu Dinilai Berdasarkan Pencapaian Nyata
- Perluas Jangkauan Bisnis, Bank Mandiri Menghadirkan Kantor Cabang Alor
- PPATK Apresiasi Kinerja Pemerintah dan Polri dalam Penindakan Judi Online
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- DPR Bahas RUU Kepariwisataan, Apa Misinya?
- Pemerintah Klaim Tarif Impor Trump dari AS Tak Ganggu Swasembada Nasional