Hadiah Natal

Oleh Dahlan Iskan

Hadiah Natal
Dahlan Iskan. Foto: Ricardo/JPNN.com

Yang membuat orang tua Ethan ikut menjadi tersangka adalah aktivitas di medsos mereka. Sang anak mengunggah senjata baru itu bersama sang ayah. Di situ, sang anak mengatakan ”Saya baru saja mendapatkan si Cantik baru”. Sambil memamerkan senjata yang dijuluki Si Cantik itu. Disertai emoji berupa hati warna merah.

Baca Juga:

Setelah itu sang ibu mengajak Ethan ke tempat latihan menembak. Di situ sang ibu juga mengunggah senjata itu di medsos. ”Satu hari mama dan anak di lapangan tembak mencoba hadiah Natal”.

Ethan masuk sekolah seperti biasa. Tiga hari kemudian, saat di dalam kelas, Ethan membuka handphone-nya. Sang guru memergoki apa yang dilakukan Ethan dengan HP-nya itu: mencari peluru untuk senjata baru itu.

Sang guru melapor ke pimpinan SMA Oxford di Oakland itu. Pimpinan sekolah menghubungi mama dan papa Ethan. Lewat email. Namun, tidak ada tanggapan.
Keesokan harinya Ethan masuk sekolah seperti biasa. Ia membawa tas di belakang punggungnya. Ethan langsung menuju toilet. Lalu masuk kelas tanpa membawa tasnya itu.

Di kelas Ethan terlihat menggambar. Ada gambar pistol semi otomatis. Ada peluru-peluru. Terlihat satu siswa tergeletak terkena dua tembakan. Banyak darah tumpah di gambar itu.

Di tengah gambar itu Ethan menulis kata-kata menarik. ”Pikiran tidak akan berubah, tolonglah saya”. Ada juga: ”Darah ada di mana-mana”. Lalu: ”Hidup saya tidak berguna”. Ada lagi: ”Dunia sudah mati”.

Guru pun melapor ke pimpinan sekolah. Ethan dipanggil. Disuruh membawa gambar itu. Sampai di ruang pimpinan, gambar itu diperlihatkan, tetapi sudah dicoret-coret. Untuk menutupi tulisan-tulisan di situ. Agar tidak terbaca lagi.

Namun, sang guru sudah sempat merekam gambar aslinya. Ethan tidak bisa menghindar.

Polisi pun --yang sudah telanjur mengumumkan hadiah 10.000 dolar bagi pemberi info akurat-- menangkap James dan Jennifer.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News