Hadir di Bali, Rapel Ajak Cintai Bumi dengan Memilah Sampah Anorganik

jpnn.com, JAKARTA - Rapel menandai pencapaiannya dalam mengolah 1.500 ton sampah dengan meresmikan keberadaan mereka di Bali.
Selain itu, Rapel juga secara resmi merilis web series mereka hasil kolaborasi dengan Roemah Tjinema.
Gayatri selaku Head of Branding, Marketing & Campaign Rapel mengatakan pihaknya terbuka untuk bekerja sama dengan masyarakat dan berbagai instansi dalam sosialisasi dan penjemputan sampah anorganik.
"Kami memiliki misi agar terdapat pengurangan jumlah sampah, perubahan perilaku, dan ekonomi sirkular," kata Gayatri dalam keterangannya, Minggu (6/11).
Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Provinsi Bali menghasilkan 915,5 ribu ton sampah sepanjang 2021. Angka yang cukup besar untuk pulau yang kecil.
Menurut Gayatri, menyiapkan motor listrik ramah lingkungan sebagai armada kolektor sampah anorganik juga sebegai komitmen Rapel dalam menyuarakan gerakan mencintai bumi secara baik dan bekelanjutan.
Saat ini, kata dia, Rapel sudah bekerja sama dengan Bank Sampah di Banjar Legian Kelod - Kuta, beberapa Fakultas di Universitas Udayana, dan beberapa instansi lainnya.
"Setelah ini kami akan gencar melakukan sosialisasi rapel agar edukasi tentang pemilahan sampah berjalan secara merata," ujar Gayatri.
Rapel mengajak masyarakat dan instansi di Bali, mencintai bumi dengan memilah sampah anorganik.
- Atasi Darurat Sampah, Waka MPR Lestari Moerdijat Sebut Sejumlah Hal yang Harus Dilakukan
- Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Siap Fasilitasi Pemda Atasi Masalah Sampah
- Wali Kota Bandung Temukan Pungli Pengelolaan Sampah Pasar Gedebage
- Farhan Sidak, Lalu Sampaikan Solusi Tumpukan Sampah di Pasar Gedebage
- Evenciio Apartment Milik PPRO Kelola Sampah Secara Mandiri
- Kota Cimahi Darurat Sampah, Pemkot Berencana Buang ke Bogor