Hadir di Forum Arsip Internasional, Rieke Bicara soal Peradaban Islam

Hadir di Forum Arsip Internasional, Rieke Bicara soal Peradaban Islam
Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka menyampaikan peradaban Islam selalu mampu menjadi harmonisasi hubungan antarnegara di dunia. Foto: Dok Pribadi

Saat itu, tambah Rieke, gerakan negara-negara yang mayoritas berpenduduk muslim untuk perdamaian, keadilan, dan kesejahteraan umat manusia terus bergulir.

Salah satu arsip sejarah penting adalah terkait terbentuknya Organisasi Konferesi Islam pada 1969 yang dipelopori oleh Raja Hasan II dari Maroko dan Raja Faisal dari Arab Saudi.

"Arsip membuka fakta bahwa organisasi ini bukan hanya berjuang melindungi tempat-tempat suci umat Islam. Bukan hanya berjuang untuk meningkatkan kerja sama di antara negara-negara angggota, namun juga memperjuangkan perdamaian dan keamanan internasional. Sama dengan semangat Konferensi Asia-Afrika 1955, OKI berkomitmen membantu perjuangan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat," ucap Rieke.

Anggota Komisi VI DPR RI itu menyebutkan bahwa dari arsip pendiri dan pemimpin bangsa, terpatri suatu perjuangan kolektif yang didasari keimanan atas ajaran Islam.

Rieke menambahkan para pendahulu yang tidak mengajarkan agama dan keyakinan untuk menjebak manusia dalam politik identitas.

"Identitas yang memisahkan umat Islam dari upaya perdamaian, keadilan dan kesejahteraan dunia. Para pendahulu kita berdasarkan fakta dalam arsip sejarah justru mengajarkan pada kita bagaimana menghadapi tantangan zaman dengan khasanah kejiwaan (makhzun-an-nasf) yang bersifat material dan immaterial, yang dikembangkan untuk melahirkan pemikiran progresif-transformatif dalam upaya membangun tata dunia yang berkeadaban dan berperikemanusiaan. Watak Islami bagi para pemimpin di atas mencerminkan sikap dan perilaku yang jauh dari cara pandang ekstrem dalam menyikapi masalah sosial, politik, ekonomi, dan budaya, termasuk dalam pergaulan antarbangsa," pungkas Duta Arsip Nasional itu.

Hadir dalam kegiatan itu, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Imam Gunarto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Anas dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Marsudi. Serta para pimpinan arsip nasional dari Saudi Arabia, Palestina, Malaysia, Maroko, Jordania, Katar, Kuwait dan Brunei Darusalam, serta para Duta Besar negara berpenduduk muslim.(mcr10/jpnn)

Anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka menyampaikan peradaban Islam selalu mampu menjadi harmonisasi hubungan antarnegara di dunia.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News