Hadir di Universitas Paramadina, Hasto Memperkenalkan Pemikiran Geopolitik Soekarno

Hadir di Universitas Paramadina, Hasto Memperkenalkan Pemikiran Geopolitik Soekarno
Doktor ilmu pertahanan Hasto Kristiyanto memperkenalkan pemikiran geopolitik Soekarno di Universitas Paramadina. Foto: Dokumen PDIP.

Mantan anggota DPR itu mengingatkan bahwa geopolitik Soekarno itu didasarkan pada suatu pemikiran terhadap kemerdekaan Indonesia untuk persaudaraan dunia berdasar pada Pancasila yang bisa menjadi ideologi dunia, yang merombak struktur dan sistem internasional yang anarkistis. Tujuannya ialah membangun tata dunia baru yang bebas dari imperialisme dan kolonialisme.

“Berbeda dengan caa pandang Amerika Serikat dan barat yang melihat dunia akan damai apabila negara-negara di dunia menerapkan sistem demokrasi ala barat. Maka ketika Pak Harto jatuh terjadi yang disebut global reproduction of American politics,” kata dia. “Kalau kita berpandangan seperti para pendiri bangsa kita, dunia akan damai apabila terbebas dari imprealisme dan kolonialisme,” tambah Hasto.

Lebih lanjut Hasto menuturkan apabila mahasiswa sudah memiliki ide, maka secara perlahan-lahan mengikuti para pendiri bangsa termasuk Soekarno.

Sebab, para pendiri bangsa sudah mengajarkan bahwa mahasiswa bisa berbuat sesuatu untuk dunia dengan mengembangkan kepemimpinan intelektual.

Hasto pun memberi motivasi dengan mengutip tokoh dunia Albert Einstein.

"Kata Albert Einstein, “imajination is more important than knowlegde”. Ini yang harus kita lakukan,” kata Hasto.

Pada banyak bagian, Hasto berbicara soal pentingnya pemahaman akan pemikiran geopolitik Soekarno dan relevansinya dengan kondisi global saat ini.

Hasto pun menjawab beberapa pertanyaan mahasiswa terkait kondisi Indonesia dan dunia saat ini.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memperkenalkan pemikiran geopolitik Soekarno, saat ia hadir di Universitas Paramadina.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News