Hadiri Forum PBB, Menteri LHK Siti Sampaikan Langkah dan Upaya Sinergis Indonesia Mengelola Air Tanah

Hadiri Forum PBB, Menteri LHK Siti Sampaikan Langkah dan Upaya Sinergis Indonesia Mengelola Air Tanah
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat menghadiri UN Water Summit on Groundwater di Paris, Prancis, Rabu (7/12) waktu setempat. Foto: Dok. KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Air tanah merupakan sumber daya yang tidak terlihat dan tidak mudah divisualisasikan, namun sangat penting bagi kehidupan manusia.

Air tanah meliputi 99 persen air di dunia, namun hanya sekitar 25 persen dimanfaatkan dan digunakan secara global dengan proporsi 50 persen sebagai sumber kebutuhan air minum.

Seiring berjalan waktu, sumber daya yang penting ini terus berkurang dan mengalami tantangan karena tekanan perubahan iklim dan tantangan yang disebabkan oleh aktivitas manusia lainnya.

Oleh karena itu, UN Water Summit on Groundwater berupaya membawa perhatian tentang air tanah pada forum internasional tertinggi dan merupakan preparatory event atau konferensi yang dilaksanakan untuk menyongsong penyelenggaraan UN Water Conference 2023 di New York, Amerika Serikat.

“Indonesia pun menyadari akan pentingnya air tanah, yang dibahas sebagai bagian integral dari komponen lain dan relevansi masyarakat dengan upaya sinergis,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat menghadiri UN Water Summit on Groundwater di Paris, Prancis, Rabu (7/12) waktu setempat.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Siti menyampaikan berbagai langkah dan upaya sinergis yang dilakukan Indonesia untuk melindungi kualitas dan kuantitas sumber daya air tanah, serta memastikan pemanfaatannya secara berkelanjutan.

Pertama, sinergi air tanah dengan air permukaan untuk pengelolaan sumber daya air, penerapan konsep smart water management system (SWMS), untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan permasalahan air tanah saat ini dan di masa mendatang.

Kedua, dalam penyusunan dan kebijakan proyek, dengan instrumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan daya dukung, menekankan untuk mempertimbangkan faktor sumber daya air, dan ketersediaannya untuk rencana pembangunan sebagai indikator.

Air tanah meliputi 99 persen air di dunia, namun hanya sekitar 25 persen digunakan secara global dengan proporsi 50 persen sebagai sumber kebutuhan air minum.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News