Haedar Dikukuhkan Jadi Guru Besar, PDIP Anggap Bukti Pemikiran Moderasi Cocok untuk Indonesia

Haedar Dikukuhkan Jadi Guru Besar, PDIP Anggap Bukti Pemikiran Moderasi Cocok untuk Indonesia
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menghadiri pengukuhan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir sebagai Guru Besar Ilmu Sosiolog. Foto: dokumen DPP PDIP

jpnn.com, YOGYAKARTA - PDI Perjuangan menyampaikan selamat atas pemberian gelar akademik tertinggi kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.

Haedar resmi dikukuhkan menjadi guru besar dalam bidang Ilmu Sosiologi, Kamis, (12/12) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

“Ibu Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar PDI Perjuangan ikut berbangga atas pemberian gelar guru besar kepada Prof Haedar Nashir. Beliau sosok yang rendah hati, sempurna pandangan pemikirannya untuk kebesaran Muhammadiyah, kemaslahatan umat, dan tentu saja untuk kemajuan Indonesia Raya,” kata Hasto usai menyaksikan acara pengukuhan.

Menurut Hasto, apa yang disampaikan Haedar Nashir yang mengedepankan moderasi sebagai suatu metode mengatasi masalah dengan cara mengatur, memandu, dan mengedepankan dialog, serta lebih memilih cara persuasif dan komunikasi interaktif merupakan pendekatan terobosan yang sesuai dengan tata budaya Indonesia. Meskipun demikian moderasi tetap berdiri kokoh di atas hukum.

“Pendapat beliau bahwa radikalisme yang dilawan dengan cara radikal akan menciptakan radikalisme baru adalah suatu kritik. Dengan moderasi, maka penangganan berbagai bentuk ekstrimisme di ranah agama, politik, dan ekonomi akan dilakukan dalam perspektif yang lebih luas. Moderasi bertopang pada kemanusiaan dan keadilan,” papar Hasto.

Hasto menambahkan, gagasan Prof Haedar bahwa Pancasila berdiri tengah dimaknakan sebagai komitmen kebangsaan agar Indonesia tidak terombang-ambing pada tarik menarik kepentingan ekstrem kiri dan kanan.

"Selamat untuk Prof Haedar Nashir. Gelar guru besar tersebut membuktikan kuatnya tradisi keagamaan dan sekaligus tradisi intelektual yang hidup di Muhammadiyah,” pungkas Hasto.

Haedar Nashir menyampaikan pidato pengukuhan guru besa dengan judul "Moderasi Indonesia dan Keindonesiaan: Perspektif Sosiologi". Pidato itu panjangnya 84 halaman.

PDI Perjuangan menyampaikan selamat atas pemberian gelar akademik tertinggi kepada Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News