Haji Metaverse

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Haji Metaverse
Dhimam Abror Djuraid. Foto: Ricardo/JPNN.com

Karena itu kemajuan teknologi membawa berbagai macam tindakan kriminal yang merusak tatanan sosial. Karena itu Friedman berpendapat bahwa kita sendiri sebagai pengguna media sosial di jagat digital yang harus menghadirkan Tuhan di dunia digital.

Friedman mengutip seorang rabi Yahudi yang mengatakan bahwa jika engkau membutuhkan kehadiran Tuhan maka Tuhan akan hadir. Sebaliknya, jika engkau tidak membutuhkan Tuhan maka Tuhan tidak akan hadir.

Dalam konsep Islam, Allah ada di mana-mana, di dunia realitas maupun dunia virtual. Jika manusia mendekati Allah sejengkal, maka Allah akan mendekati manusia sehasta. Jika manusia mendekati Allah selangkah, Allah akan mendekatinya dua langkah.

Dalam konsep Islam akselerasi teknologi secepat apa pun masih akan kalah oleh akselerasi Allah yang selalu lebih cepat dua kali lipat. Kemajuan teknologi apa pun seharusnya bisa lebih mendekatkan manusia kepada Allah.

Inilah tantangan besar bagi para ulama dan pemikir Islam. Teknologi harus dihadapi, tidak dihindari. Para ulama Indonesia sudah mengharamkan mata uang kripto. Sekarang muncul tantangan baru.

Ketika teknologi digital bisa menciptakan Ka’bah Metaverse dan bisa menghadirkan semua sudut Makkah secara virtual, apakah ibadah haji bisa dilakukan secara virtual. Akankah di masa depan akan muncul Haji Metaverse? Wallahu a’lam. (*)

Yuk, Simak Juga Video ini!

Ketika teknologi digital bisa menciptakan Ka’bah Metaverse, akankah di masa depan akan muncul Haji Metaverse?


Redaktur : Adek
Reporter : Cak Abror

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News