Haji Peking dan Rakaat Salat Tokoh yang Dianggap Terlibat G30S PKI

Haji Peking dan Rakaat Salat Tokoh yang Dianggap Terlibat G30S PKI
Ilustrasi: kaus bergambar palu arit yang diidentikkan dengan PKI. Foto: dok/JPNN.com

Julius Pour dalam bukunya yang berjudul 'Gerakan 30 September: Pelaku, Pahlawan & Petualang' menulis soal Soebandrio menerima Dokumen Gilchrist pada awal Mei 1965.

Syahdan, Soebandrio meminta Kepala Staf BPI Brigjen (Pol) R Soetarto meneliti dokumen tersebut.

Soetarto membandingkan kertas yang digunakan pada dokumen itu dengan berbagai surat dan catatan yang diambil dari Kedutaan Besar Inggris di Jakarta.

Pada 16 September 1963, massa prokomunis menyerbu Kedubes Inggris di dekat Bundaran HI, Jakarta Pusat. Serbuan itu sebagai respons atas berdirinya Federasi Malaysia yang dianggap sebagai negara boneka Inggris.

Massa merusak kantor Kedubes Inggris dan membakar mobil ambasador. Selain itu, massa juga menemukan berbagai dokumen.

Soetarto memastikan kesamaan kertas yang dipakai untuk Dokumen Gilchrist dengan dokumen lain di Kedubes Inggris. Namun, perwira polisi itu juga menyertakan catatan.

"... belum jelas siapa yang dimaksud local army friends. Selain itu, terdapat kesalahan tata bahasa sehingga diragukan penulisnya bukan diplomat Inggris," demikian catatan Soetarto yang dikutip Julius Pour.

Belakangan ada klaim soal Dinas Intelijen Cekoslowakia sebagai pembuat Dokumen Gilchrist. Hal itu terungkap dari pengakuan Ladislav Bittman, anggota Dinas Intelijen Cekoslowakia yang menyeberang ke AS.

Di antara banyak tokoh penting yang dianggap terlibat G30S PKI lalu dipenjara ialah dr. Soebandrio. Begini katanya soal Haji Peking.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News