Hakim PN Surabaya Izinkan Pernikahan Beda Agama, Pejabat KUA Bereaksi

jpnn.com, SURABAYA - Kepala kantor urusan agama (KUA) Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya Abdul Wahid Boedin merespons pernikahan beda agama antara RA dan EDS.
Pasangan itu diizinkan melaksanakan pernikahan beda agama melalui putusan hakim tunggal Pengadilan Negeri (PN) Surabaya Imam Supriyadi.
Abdul Wahid pun menyatakan pernikahan beda agama di Indonesia tidak dianggap sah oleh hukum, kecuali salah satu pihak mengikuti agama pihak lainnya.
Ketentuan itu sesuai Surat Edaran dari Mahkamah Agung tanggal 30 Januari 2019 No.231/PAN/HK.05/1/2019, poin 2 yang menjelaskan tentang pencatatan perkawinan beda agama.
"Perkawinan beda agama tidak diakui oleh negara dan tidak dapat dicatatkan," kata Wahid diberitakan JPNN Jatim, Selasa (21/6).
Dia menjelaskan jika perkawinan tersebut dilaksanakan berdasarkan agama salah satu pasangan dan pasangan yang lain menundukkan diri kepada agama pasangannya, maka pernikahan itu dapat dicatatkan.
Wahid mencontohkan jika pernikahan dilaksanakan berdasarkan agama Kristen maka bisa dicatatkan di Kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya. Begitu juga sebaliknya, jika perkawinan dilaksanakan berdasarkan agama Islam.
"Maka perkawinan pasangan tersebut dicatatkan di Kantor Urusan Agama (KUA). Jadi, baru boleh ke KUA bila salah satu pihak sudah mualaf (masuk Islam)," terangnya.
Kepala KAU Gubeng, Kota Surabaya Abdul Wahid merespons pernikahan beda agama RA dan EDS yang diizinkan hakim PN Surabaya.
- Ketum Al Irsyad Dukung Kejagung Bongkar Semua Dugaan Suap Zarof Ricar di MA
- Zarof Ricar Tersangka TPPU, Kejagung Bisa Sita Semua Asetnya
- Hakim yang Vonis Bebas Ronald Tannur Sampaikan Pernyataan Mengejutkan
- Penegak Hukum Harus Ungkap Semua Perkara yang Diatur Zarof Ricar
- Hakim Nonaktif PN Surabaya Ditetapkan Tersangka Pencucian Uang
- Advokat Ini Pernah Beri Rp 1 Miliar kepada Zarof Ricar, Tujuannya Pengin Untung