Hakim Ragukan Uang Suap DPR Hasil Pinjaman
Kamis, 23 Oktober 2008 – 06:10 WIB

Hakim Ragukan Uang Suap DPR Hasil Pinjaman
Dalam pertemuan itu, lanjut Syahrial, Soefyan langsung memberitahukan bahwa rekomendasi dari DPR belum bisa kalau dana itu belum ada. "Saya tanya, apalagi itu. Kan semuanya sudah selesai. Lantas, Pak Soefyan bilang, ini ada Pak Chandra, dia sudah siap. Akhirnya saya katakan sudah uruslah. Kata sudah uruslah itu, karena saya sudah menyerahkan pengurusan TAA kepada Pak Soefyan," tukasnya.
Hakim makin bingung. "Sudahlah jujur sajalah. Kalau semua saksi memberi keterangan begini, kapan kita selesainya sidang ini. Minggu lalu saksi Darna Dachlan juga begitu. Banyak menyebut tidak tahu-tidak tahu. Saudara saksi waktu itu sebagai gubernur mestinya saudara tahu apa yang dilakukan semua bawahan saudara," beber hakim. "Begini Pak Hakim. Pengelola TAA itu sudah badan sendiri," sela Syahrial.
Dalam keterangannya yang lain, Chandra Antonio juga menyebut bahwa Kepala Dinas Kehutanan (Kadishut) Sumsel Dodi Supriadi juga pernah meminjam uang kepadanya sebesar Rp500 juta. Namun dia tak menanyakan untuk keperluan apa uang tersebut dipinjam pejabat Sumsel tersebut.
"Ya pak, pada Juli 2007 itu, Pak Dodi Supriadi, kepala dinas kehutanan provinsi datang langsung ke kantor saya. Dia bilang mau pinjam uang Rp500 juta. Waktu itu, saya juga ditelepon oleh Pak Soefyan Rebuin agar saya memberikan uang tersebut. Ya, saya percaya saja," beber Chandra.
JAKARTA - Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) yang menyidangkan kasus dugaan suap alihfungsi hutan lindung Tanjung Api Api (TAA),
BERITA TERKAIT
- Hakim Menolak Permohonan Praperadilan Tersangka Korupsi PMI Palembang
- Gubernur Rudy Mas’ud Mengunjungi Kediaman Dedi Mulyadi, Ini yang Bahas
- Kepala BNN: 10 Wilayah Ini Rawan Terjadi Penyelundupan Narkoba
- Malik Nuh Jaidi: Harmoni Keluarga yang Menguatkan Langkah Bisnis
- Tuntaskan Kemiskinan, Khofifah Bersama Muslimat NU Terbukti Mampu Mengatasi Persoalan Rakyat
- Tingkat Kepuasan terhadap Pemerintah Capai 80 Persen, Peran TNI-Polri Dinilai Signifikan