Hakim Tipikor Nasihati Presiden PKS

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang mengadili Ahmad Fathanah, Nawawi Pomolango, menyindir Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Anis Matta supaya mendirikan pabrik baru untuk menghasilkan benang. Hal itu disampaikan Nawawai di penghujung kesaksian Anis pada persidangan atas Ahmad Fathanah, Kamis (26/9) malam.
Mulanya, Anis menyampaikan permintaan maaf karena datang terlambat ke persidangan itu. Dia beralasan baru menerima surat panggilan sekitar pukul 10.00 WIB. "Yang mulia, saya mohon maaf datang terlambat," kata Anis dalam persidangan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (26/9).
Nawawi lantas menimpalinya dengan sebuah sindiran. "Saya paham anda pekerja keras. Tugas anda kan menegakkan benang basah. Makanya saya bilang anda adalah pekerja keras," katanya.
Pernyataan menegakkan benang basah itu pernah disampaikan Anis pada saat terpilih menjadi Presiden PKS menggantikan Luthfi Hasan Ishaaq yang terjerat kasus serupa dengan Fathanah. Anis mengatakan hal itu karena banyaknya serangan kepada PKS setelah petingginya terjerembab kasus dugaan suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian.
Nawawi kemudian memberikan saran kepada Anis. "Kalau anda susah menegakan benang basah, kenapa tidak dirikan pabrik baru saja untuk buat benang baru?" katanya.
Anis tidak memberikan komentar apapun terhadap sindiran yang dilayangkan Nawawi. Dia hanya tertawa mendengar sindiran tersebut. (gil/jpnn)
JAKARTA - Ketua Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta yang mengadili Ahmad Fathanah, Nawawi Pomolango, menyindir Presiden Partai Keadilan Sejahtera
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Jan Maringka: JM Podcast Membedah Problematika Hukum di Indonesia
- Gus Alam Meninggal Dunia Setelah 4 Hari di ICU Akibat Kecelakaan
- 5 Fakta Mahasiswi Membunuh Kekasihnya, Sudah Pacaran 3 Tahun
- Bea Cukai & Bareskrim Polri Gagalkan Peredaran Sabu-Sabu di Bireuen, 1 Orang Diamankan
- Begini Cara Oknum TNI AL Mendapat Uang Belasan Juta Modal Membunuh Juwita
- Dukung MUI Tolak Vasektomi Syarat Terima Bansos, HNW Minta Dedi Mulyadi Akhiri Kegaduhan