Halal dan Aman, Zifivax Amunisi Baru Pemerintah untuk Capai Target Vaksinasi
Pertama, kata Trubus, masyarakat yang memandang Covid-19 itu berbahaya, menakutkan dan mematikan, sehingga mereka patuh terhadap apa yang disampaikan pemerintah soal protokol kesehatan.
Kedua, masyarakat kategori tidak patuh atau emang gue pikirin (EGP) atau masa bodoh. Pada kelompok ini, banyak yang tegas-tegas menolak keberadaan Covid-19.
"Itu masih ada di masyarakat kita. Ketiga, swing voter, mereka yang ragu-ragu antara ada dan tidak ada Covid-19. Kelompok ini mengikuti kemana angin berlalu, kemana angin mengarah. terkait vaksin ini juga demikian, mereka menolak karena menyangkut bahannya yang non halal," jelas Trubus.
"Mereka menganggap bahwa itu harus ditolak, karena bahannya dikhawatirkan misalnya babi dan binatang haram lainnya. Bisa juga khawatir karena vaksinnya itu dari negara-negara yang menghalalkan babi dan seterusnya," lanjut dia.
Seperti diketahui, Zifivax telah mendapatkan izin penggunaan dari BPOM dan fatwa halal dari MUI. (dil/jpnn)
Zifivax dalam rangka mensukseskan target vaksinasi nasional yang ditetapkan pemerintah.
Redaktur & Reporter : Adil
- Suhud Tolak Kebijakan Vaksin Covid-19 Berbayar
- Pengamat Komentari Wacana Aturan Ganjil Genap Motor: Menyusahkan Masyarakat
- Dukung Riset dan Inovasi Bidang Kesehatan, Etana Perkuat Kerja Sama dengan BRIN & UNSW
- Upah Nakes dan Dokter Satgas Covid Diduga Ditilap, Jokowi Diminta Turun Tangan
- Satgas Covid-19 RSUD Achmad Mochtar Adukan Dugaan Korupsi kepada Presiden
- SE Protokol Kesehatan Terbaru Terbit, Lestari Moerdijat Sampaikan Hal Penting Ini