Halimah Yacob Setiap Ramadan Selalu Santuni Ratusan Orang

Halimah Yacob Setiap Ramadan Selalu Santuni Ratusan Orang
Flat tempat tinggal Halimah Yacob di Yishun Avenue 4, Singapura. FOTO: CANDRA KURNIA/JAWA POS

”Beliau tinggal di lantai 6. Tapi, saya tidak yakin apakah kamu boleh ke sana. Banyak polisi yang menjaga,” katanya sebelum Jawa Pos naik ke lantai 6.

Ketika bertemu kembali di lantai bawah, pria berambut putih dan tambun itu mengaku delapan tahun menjadi sopir pribadi ibu lima anak tersebut.

”Orang-orang yang mengkritik Madam di Facebook itu tidak tahu bagaimana keseharian beliau. Beliau sangat dermawan, rendah hati, dan sangat peduli dengan orang yang tidak mampu,” kata si mantan sopir yang masih bersikukuh tak mau menyebutkan namanya itu.

Setiap Ramadan, lanjut dia, Halimah selalu memberikan santunan kepada orang-orang tidak mampu setiap hari SGD 200 atau SGD 300. ”Minimal SGD 100 kepada ratusan orang,” ungkapnya.

Meski dikritik habis-habisan, menurut dia, Halimah juga tetap bersikap rendah hati. ”Dia sudah berjanji akan menjadi presiden bagi semua rakyat Singapura,” katanya.

Kebersahajaan Halimah lainnya adalah keengganannya pindah dari flat untuk tinggal di istana. Di lantai 6 flat Yishun Ave 4 itu, Halimah sudah tinggal bersama sang suami sejak 30 tahun lalu.

Sebelumnya bersama ibu yang membesarkannya dengan berjualan nasi padang. Itu dijalani setelah sang ayah meninggal ketika usianya masih delapan tahun. Sang ibu wafat dua tahun lalu.

”Pagi tadi Madam juga masih menyempatkan diri untuk berziarah ke makam ibu,” terangnya.

Halimah Yacob, presiden perempuan pertama Singapura ini tinggal di flat berlift kuno dengan hanya dua polisi yang berjaga.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News