Hamas Isyaratkan Gencatan Senjata Permanen

Israel Usir Dubes Venezuela

Hamas Isyaratkan Gencatan Senjata Permanen
Hamas Isyaratkan Gencatan Senjata Permanen
Mitchell, sama seperti petinggi Barat lainnya, tak menjadwalkan dialog dengan Hamas. Israel sejak lama menolak dialog dengan  Hamas. ’’Dialog dengan Hamas sebagai organisasi teror adalah kesalahan strategi karena Israel hanya akan berdialog dengan yang moderat dan memainkan kekerasan pada ekstrimis,’’ kata Menteri Luar Negeri Israel, Tzipi Livni pekan lalu.

Rekonsiliasi Palestina dengan satu pemerintahan tampaknya masih sulit terwujud. Petinggi Hamas masih ngotot tak mau berdamai dengan rival internalnya itu. ’’Hamas seharusnya tak berdamai dengan Fatah, jadi Hamas satu-satunya kelompok yang akan membangun Gaza,’’ kata politisi garis keras Hamas Yehiel El Abadsa.

Sementara Itu, setelah Venezuela mendepak duta besarnya dari Caracas 6 Januari lalu, kemarin, giliran Israel yang mengusir duta besar Venezuela dari Jerusalem. ’’Karena Venezuela terlebih dulu memutus hubungan dengan kami beberapa minggu lalu, kami katakan pada Venezuelan charge d'affaires, bahwa dia dan stafnya harus segera meninggalkan Israel,’’ kata Lior Hayat, pejabat kementrian luar negeri Israel.

Duta besar Israel, Roland Betancourt dan dua diplomat lainnya diultimatum untuk meninggalkan Israel hingga hari ini. Menanggapi itu, Menteri Luar Negeri Venezuela Nicolas Maduro tak menyesali langkah Israel.’’Keputusan kami sudah benar, sejalur, seirama dengan semangat konstitusi kami yang memandatkan perdamaian internasional,’’ ujar Maduro dalam website resmi deplu Venezuela. (ape)

GAZA – Lelah dengan perang dan dikucilkan dunia Internasional, Hamas mulai meneriakkan kata damai. Petinggi Hamas kemarin (29/1) mengatakan,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News