Hamdalah, 6 Warga Tulungagung yang Terpapar Antraks Mulai Sembuh

Hamdalah, 6 Warga Tulungagung yang Terpapar Antraks Mulai Sembuh
Petugas menunjukkan foto infeksi kulit pada lengan warga pascakematian 26 ekor sapi akibat bakteri antraks di Desa Sidomulyo, Kecamatan Pagerwojo, Tulungagung, Senin (7/6). Foto: ANTARA/Destyan Sujarwoko

Saat melakukan tindakan pembedahan itu, Agung sebenarnya sudah menggunakan alat pelindung diri sesuai standar penanganan pada hewan. Memakai sarung tangan, sepatu boots dan mencuci tangan usai tindakan.

Namun sepekan setelahnya Agung mulai merasakan bagian tangannya gatal dan terdapat bentol seperti bekas gigitan nyamuk.

"Saat autopsi sudah mengenakan sarung tangan karet tapi enggak tahu kok masih bisa terpapar," ujarnya.

Sadar risiko penyakit kulit karena barusan menyentuh ternak mati tak wajar, Agung segera memeriksakan diri ke puskesmas.

Apalagi Agung juga mengaku merasakan demam dan mual pada hari kedua.

Khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, Agung lalu memeriksakan kondisi ini ke petugas kesehatan. Terdapat lima warga yang juga menunjukkan gejala seperti Agung. Mereka kemudian diberi obat berupa salep dan antibody.

"Alhamdulillah ini sudah mengering dan tidak demam lagi, katanya kalau tidak diberi obat luka akan lebih besar lagi," tuturnya.

Agung mengaku kondisinya cepat membaik karena gejala antraks yang dia alami cepat ditangani. Ia juga rutin merawat luka dengan memberi salep serta obat sesuai resep dokter. (antara/jpnn)

Gejala gangguan kulit dengan karakteristik atau ciri identik penyakit antraks seperti gatal dan melepuh di kulit, lalu diikuti panas tinggi.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News