Hamdalah, Jas Merah dan Jas Hijau Makin Kompak

Hamdalah, Jas Merah dan Jas Hijau Makin Kompak
Wasekjen PDIP Ahmad Basarah (tengah) bersama Sekjen Bamusi Falah Amru saat sowan kepada KH Marzuki Mustamar di Pondok Pesantren Sabilurrosyad di Sukun, Kota Malang, Sabtu (9/9). Foto: istimewa for JPNN

"Kalau sudah ormas besar di Republik ini yaitu NU, dan PDI Perjuangan sebagai partai besar di republik ini, bersinergi, tidak hanya bisa mengusir segala ancaman, tetapi akan bisa melakukan hal baik yang luar biasa," ujar Basarah seraya mengajak kalangan santri yang mungkin mau masuk ke PDIP.

Basarah di ujung pertemuan juga menyinggung masalah Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2018. Untuk itu pula Basarah diutus Megawati agar sowan ke para kiai NU di Jatim untuk mencari figur yang mewakili kaum nahdiyin.

Sedangkan Kiai Marzuki memuji langkah Basarah maupun PDIP yang mendekat ke kiai. Menurutnya, warga NU pasti selalu siap bekerja sama untuk menjaga Indonesia.

"Sudah benar kalau Ibu Mega paring dawuh untuk melanjutkan tradisi Jas Merah dan Jas Hijau. Kalau NU yang diajak, dijamin full Indonesia, dan full Islam," katanya.

Menurutnya, NU sudah semestinya memberi respons positif upaya PDIP. Agar suasana batin PDIP dan NU mirip Kiai Hasyim Asy’ari dan Bung Karno, kata Kiai Marzuki, ada baiknya jika kelak pertemuannya dihadiri Megawati, KI Said Aqil Siradj dan juga Puan Maharani. “Tentu akan menjadi kekuatan luar biasa," ulasnya.

Sebelum pertemuan berakhir, Kiai Marzuki juga menitipkan surat ke Basarah untuk diteruskan ke Megawati. Surat yang ditulis dengan huruf Arab Gundul itu berisi figur calon gubernur Jatim yang diusulkan para kiai NU ke PDIP.(ysa/rmo/ara/jpnn)


Ahmas Basarah menyatakan bahwa warga nahdiyin dan kaum nasionalis sudah seperti kakak dan adik.


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News