Hamidah dari Sekolah ke Rumah Jalan Kaki 3 Jam, Tetap Semangat

Hamidah dari Sekolah ke Rumah Jalan Kaki 3 Jam, Tetap Semangat
Dengan berjalan kaki, Singare (kiri) mendampingi putrinya, Hamidah menuju Sekolah Tapal Batas MI Darul Furqan, Desa Sungai Limau, Kecamatan Sebatik Tengah, Nunukan, Kaltara. Foto: ERIK ALFIAN/KALTIM POST

Jumlah itu mesti dibagi berdua dengan sang adik, Ibrahim yang juga tinggal di asrama dan bersekolah di MI Darul Furqan.

Meski menerima uang saku yang terbilang sedikit, Hamidah mengaku tak pernah protes kepada orangtuanya.

Sang ayah, Rahman Tahir kini sudah tak lagi bekerja. Beberapa bulan lalu, ditemukan ada benjolan di dagu pria 40 tahun itu. Sehingga tak dapat lagi bekerja.”Dulu kerja di kebun cokelat,” kata Midah.

Keadaan itu otomatis membuat uang saku Hamidah dan kebutuhan sehari-hari keluarga dicukupi oleh sang kakak yang bekerja di Malaysia.

Meski dengan kondisi yang terhimpit, Singare bermimpi untuk terus menyekolahkan anaknya sampai jenjang yang lebih tinggi.

“Tentu saya ingin melihat Hamidah bisa bersekolah sampai perguruan tinggi, saya akan usahakan,” kata dia. (riz/k18)


Hamidah punya semangat tinggi untuk menuntut ilmu. Tinggal di perbatasan dengan fasilitas serba terbatas, tak menyurutkan langkahnya.


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News