Hamil Tua untuk Lahirnya Putra Petir

Hamil Tua untuk Lahirnya Putra Petir
Hamil Tua untuk Lahirnya Putra Petir
Kita demo BBM-nya ramai-ramai, bukan kita demo kenaikannya. Kalau setiap kenaikan BBM kita demo, kita hanya akan terampil dalam berdemo. Tapi, kalau BBM-nya sendiri yang kita musuhi, kita akan lebih kreatif mencari jalan keluar untuk bangsa ini ke depan.

Jalan terbaik adalah jangan lagi kita gunakan BBM. Kalau kita sudah tidak menggunakan BBM, apa peduli kita dengan barang yang juga menjadi penyebab rusaknya lingkungan itu. Kelak kita bersikap begini: Biarkan ia naik terus menggantung sampai setinggi Monas! Kalau kita tidak lagi menggunakannya, mau apa ia!

Tanpa ada gerakan yang nyata untuk melawan BBM, seumur hidup kita akan ngeri seperti sekarang. Seumur hidup kita harus siap-siap untuk melakukan demo. Seumur hidup kita tidak berubah!

Kalau kita sudah tahu bahwa seumur hidup kita akan terjerat BBM seperti itu, mengapa kita tidak mencari jalan lain? Mengapa kita menyerah begitu saja pada keadaan? "Mengapa? Mengapa?" kata Koes Plus. Anggaplah kita tidak takut kepada Koes Plus.

DUKUNGAN untuk lahirnya Putra Petir terus mengalir. Sampai-sampai saya tidak mampu membalas satu per satu e-mail yang masuk. Tanggapan tidak hanya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News