Hampir Semua Memuji, Sebagian Nangis

Hampir Semua Memuji, Sebagian Nangis
Dahlan Iskan dan Aji Santosa. Foto: dok.JPNN

”Saya sebenarnya ada acara di Jogja, dan akan kembali ke Padang Minggu ini. Cuma, karena dapat info dari teman-teman DahlanIs Jawa Timur, ya sudah saya pending ke Padang minggu depan, dan berangkat dulu ke Surabaya,” kata Melly Syandi, penggemar Dahlan dari Padang.
          
Sang sutradara Benny Setiawan mengatakan, menggarap film yang sudah dia produksi sejak satu setengah tahun silam itu cukup menantang. ”Sebab tidak mudah memang membuat film yang mengangkat kisah tokoh, terutama tokohnya masih ada. Untungnya Pak Dahlan tidak pernah mengintervensi sama sekali saat karya ini dibuat,” katanya.
          
Benar tidak mengintervensi? Ditanya seperti itu Dahlan lantas menganalogikan dengan jawaban bahwa ada tiga orang yang tidak bisa dikalahkan. Mereka adalah atasan, orang kaya, dan ketiga adalah orang gila.

”Nah, seniman itu termasuk golongan yang ketiga. Mereka itu punya kepribadian yang tinggi, yang tidak mudah disetir. Apalagi, Mas Benny ini merupakan sutradara peraih piala Citra. Jadi, sama sekali saya tidak pernah mengintervensi,” tegas Dahlan diselingi canda yang disambut geer penonton.

”Mau buruk atau baik akibatnya bagi saya, saya tidak peduli! Ini karya seni,” imbuh pria yang gemar turun langsung untuk menyelesaikan masalah, ketimbang berada di balik meja itu.
          
Dalam kesempatan itu juga, Dahlan banyak bertemu dengan penggemarnya. Salah satunya adalah Agus Mardi. Pria yang berprofesi sebagai kapten kapal itu bahkan memberikan nama untuk anak ketiganya yang lahir 12 Mei 2013 silam dengan nama Dahlan. Lengkapnya, Cahaya Dahlan Ihsan.

”Saya jarang kembali ke rumah kalau sudah berlayar. Nah, ketika tiga tahun lalu pulang ke Surabaya, saya dengar dan banyak membaca sosok Pak Dahlan. Saya rasa pria ini benar-benar spesial. Dia tidak banyak omong tapi langsung kerja nyata. Makanya, sejak itu saya langsung nge-fans,” jelas dia.

Film Sepatu Dahlan akan mulai dirilis di seluruh bioskop di Indonesia pada 10 April nanti. Mengedepankan ajaran tentang kesederhanaan dan merawat mimpi, film ini dirasa sangat cocok bagi seluruh keluarga. Selamat menyaksikan. (nji)

 

AIRMATA tak berhenti mengalir dari wajah Ayunda Pratiwi. Sesekali, dengan tisu yang digenggam di tangan kanannya, anggota DahlanIs (komunitas Pengagum


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News