Hanya 5 Persen Jurnal Ilmiah Terakreditasi
Sabtu, 27 November 2010 – 09:52 WIB

Hanya 5 Persen Jurnal Ilmiah Terakreditasi
“Lalu apa batasannya, sebuah karya ilmiah dikatakan menjiplak atau tidak, jika ide tulisannya sama, dan rujukannya sama?” demikian tanya seorang peserta seminar dalam sesi tanya jawab. Dengan bijak, Alois menjawab, “Jika yang bersangkutan telah mengutip sama persis, bahkan sampai ke tingkat terjemahan. Maka itu plagiator.”
Meski berformat seminar ilmiah, dan punya kesan serius, namun dalam sesi tanya jawab, interaksi penanya dan yang ditanya terasa cukup cair. Sebab Prof. Ignes G Sidik, DBA yang menjadi moderator, dengan lentur dapat menimpali semua jawaban dari para pembicara dengan guyonan segar.
Seminar ini dihariri akademisi, penulis, peneliti, dan pengelola jurnal ilmiah. Tidak hanya datang dari Jakarta atau pulau Jawa, banyak pula peserta seminar yang terbang dari Sumatra, di antaranya dari Padang, Lampung, dan Aceh. (ibl)
JAKARTA -- Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan merupakan faktor yang menentukan daya saing bangsa dalam kompetisi global. Perkembangan ilmu pendidikan,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kombes Yade Setiawan Ujung Luncurkan Buku soal Strategi Penangan Pandemi
- Dana Indonesiana 2025 Dibuka, Pemerintah Siapkan Pembiayaan Rp 465 Miliar
- SMMPTN-Barat 2025 Diluncurkan, Tersedia 17.909 Kursi, Ini Mekanisme Pendaftarannya
- Daftar FKG UM Surabaya Berhadiah Student Dental Kit, Catat Syaratnya
- Global Sevilla School Gandeng Didit Hediprasetyo Bentuk Karakter dan Mindfulness Anak
- PENABUR Kids Festival 2025 Mencetak Anak Indonesia Hebat