Hanya Bupati dan Juru Kunci Boleh Masuk di Ruang Koleksi Rahasia

Hanya Bupati dan Juru Kunci Boleh Masuk di Ruang Koleksi Rahasia
Salah satu ruangan berkumpulnya keluarga R.A Kartini di kediamannya di Rembang, Jawa Tengah yang kini sudah menjadi museum. Foto: Natalia Laurens/JPNN

Di ruang pengabdian terdapat tempat tidur Kartini yang terbuat dari ukiran kayu. Di sampingnya ada tempat merawat bayi dari kayu yang dilapisi marmer dan sebuah meja rias. Di ruangan itu, Kartini merawat putera pertama dan sekaligus terakhirnya, Soesalit Djojoadhiningrat yang lahir pada tanggal 13 September 1904.

"Empat hari setelah melahirkan puteranya 17 September 1904, Kartini meninggal usia 25 tahun," sambung Samidjan.

Sementara itu ruang Koleksi Buku, terdapat buku-buku yang disimpan Kartini sejak sebelum menikah dan buku yang menuliskan kisahnya. Terdapat juga buku cetakan asli kumpulan surat-surat Kartini "Habis Gelap Terbitlah Terang" yang dikumpulkan Jacques Henrij Abendanon atau sering dikenal dengan J.H. Abendanon.

Pria kelahiran Suriname itu adalah adalah Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda dari tahun 1900-1905. Ia mengumpulkan surat-surat Kartini pada sejumlah temannya di Eropa dan diberi judul Door Duisternis tot Licht yang artinya Habis Gelap Terbitlah Terang. Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Kini buku dengan sampul berwarna putih buram itu diletakkan dalam sebuah kotak kaca bening.

Di sebelah ruang itu terdapat ruang Habis Gelap Terbitlah Terang. Ruang itu cukup gelap. Di sisi kanan dan kirinya terdapat  untaian puisi Kartini yang ditulis di atas cetakan sejenis keramik berwarna hitam dengan tinta putih.

Setiap ruangan dalam museum ini nampaknya memiliki kisah tersendiri tentang kehidupan Kartini. Hampir di setiap sisi ruangan terdapat foto Kartini bersama keluarga dan teman-teman terdekatnya. Kecantikan perempuan asal Jepara ini juga tergambar dengan baik dari foto dan lukisan di museum ini. Kecerdasan pun tersirat di wajahnya.

Ada juga lukisan tiga angsa karya Kartini. Tiga angsa menggambarkan keakraban Kartini dengan dua saudaranya yaitu Kardinah dan Roekmini. Walaupun dilahirkan dari rahim yang berbeda tiga bersaudara ini memiliki idealisme yang sama untuk memperjuangkan emansipasi perempuan. Di ruang makan keluarga, terdapat koleksi perlengkapan makan keluarga Kartini dan lesung untuk menumbuk padi miliknya.

Di antara beberapa ruangan itu terdapat satu ruangan yang tidak boleh dimasuki pengunjung yaitu ruang Penyimpanan Koleksi. Hanya pintu ruangan itu yang ditutup rapat.

MASIH banyak rahasia hidup Raden Adjeng Kartini yang belum terungkap. Meski kisah perempuan yang menjadi simbol pahlawan emansipasi wanita di Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News