Hanya Bupati dan Juru Kunci Boleh Masuk di Ruang Koleksi Rahasia

Hanya Bupati dan Juru Kunci Boleh Masuk di Ruang Koleksi Rahasia
Salah satu ruangan berkumpulnya keluarga R.A Kartini di kediamannya di Rembang, Jawa Tengah yang kini sudah menjadi museum. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com - MASIH banyak rahasia hidup Raden Adjeng Kartini yang belum terungkap. Meski kisah perempuan yang menjadi simbol pahlawan emansipasi wanita di Indonesia ini tergambar di setiap ruangan di Museum R.A Kartini, tapi ada ruangan yang tak boleh dijamah. Ruangan itu tetap menjadi rahasia sama dengan perjalan hidup Kartini.

Laporan: Natalia Laurens, Rembang

"Kami di sini memohon mengusahakan pengajaran dan pendidikan anak perempuan, bukan sekali-kali kami menginginkan anak perempuan menjadi saingan bagi anak laki-laki dalam perjuangan hidupnya, tetapi karena kami yakin akan pengaruhnya yang besar sekali bagi kaum wanita agar wanita lebih cakap melakukan kewajibannya. Kewajiban yang diserahkan alam sendiri ke dalam tangannya. Menjadi ibu, pendidik manusia yang pertama-tama. (Kartini, Jepara 4 Oktober 1902)"

Untaian kalimat yang mengagungkan perjuangan perempuan ini adalah salah tulisan Raden Adjeng Kartini, sang pahlawan emansipasi wanita. Salah satu tulisan Kartini ini terbaca ketika JPNN mengunjungi Museum R.A Kartini yang  berada di Desa Kutoharjo, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Selasa, (6/8).

Museum yang berjarak 300 meter dari pusat Kota Rembang itu dulunya adalah rumah dinas Bupati Rembang sejak tahun 1860. Kartini menempati rumah itu ketika dinikahi Bupati R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat 12 November 1903.

"Ini saya belum lahir juga sudah ada museumnya, karena jadi tempat tinggal Bupati," ujar Samidjan yang sudah 19 tahun mengabdi sebagai juru kunci Museum Kartini. Ia bersama keluarganya turun temurun diminta menjaga museum ini.

Halaman Museum Kartini sendiri cukup luas karena terdiri tiga bangunan lain di dalam kompleks itu. Ketika melangkah masuk ke halaman Museum Kartini ini pengunjung disambut angin sejuk yang berhembus dari pepohonan di depannya. Di depan museum terdapat pendopo tamu yang cukup luas untuk menampung puluhan kursi kayu di depannya. Ada juga sebuah meja kayu panjang dan kursi berukiran berhadapan dengan barisan kursi itu. Kursi kayu berukiran itu adalah tempat duduk bupati. Pendopo itu mirip sebuah ruang rapat.

Museum ini berarsitektur bangunan Jawa kuno dengan atap kayu berpaduan warna cokelat, hijau dan kuning. Di dalamnya terdapat beberapa ruangan. Di antaranya ruang Pengabdian R. A Kartini, ruang Koleksi Buku, ruang makan Kartini sekeluarga, serta ruang Habis Gelap Terbitlah Terang.

MASIH banyak rahasia hidup Raden Adjeng Kartini yang belum terungkap. Meski kisah perempuan yang menjadi simbol pahlawan emansipasi wanita di Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News