Happy Salma Kesulitan Adu Akting dengan Rizky Hanggono

jpnn.com - SETAHUN fokus mengurus bisnis perhiasan, tahun ini wajah Happy Salma kembali menghiasi layar bioskop. Setelah Cahaya Kecil yang dirilis bulan lalu, besok giliran Air Mata Terakhir Bunda yang mulai tayang. Dia berperan sebagai Sriyani, ibu dua anak, di film yang diadaptasi dari novel laris karya Kirana Kejora itu.

”Di film ini aku berperan sebagai ibu dari dua anak,” ujar Happy di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin malam (30/9). ”Sebelumnya, aku main film drama Cahaya Kecil,” sambung istri pengusaha asal Bali, Tjokorda Bagus Dwi Santana Kertayasa atau akrab disapa Max itu.

Meski sama-sama bergenre drama, kata Happy, Cahaya Kecil dan Air Mata Terakhir Bunda punya cerita berbeda. ”Kalau (Cahaya Kecil) kemarin kan dramanya tentang musik, kali ini berbeda,” ucapnya yang beradu akting dengan Andy /rif, Petra Sihombing, dan Ferry Salim di Cahaya Kecil.  

Mengambil lokasi syuting di Sidoarjo, Jawa Timur, Air Mata Terakhir Bunda yang disutradarai Endri Pelita menceritakan perjuangan dan pengorbanan seorang perempuan dalam membesarkan kedua anak lelakinya, Delta Santoso dan Iqbal Santoso, tanpa suami.

Lewat film itu, Happy berusaha mengajak para ibu dan para calon ibu untuk bekerja keras mewujudkan mimpi anak-anaknya tanpa pamrih. ”Tidak banyak sisi dramatis di film ini, tetapi banyak momentum dan kejadian antara anak dan ibu. Bagaimana merawat sebuah harapan, mewujudkan mimpinya untuk mengantarkan putranya menjadi manusia yang menghargai ilmu dengan kerja keras dan kejujuran,” tuturnya.

Menariknya, Happy beradu akting dengan aktor yang sempat berperan sebagai kekasihnya di salah satu judul sinetron, Rizky Hanggono. Di film berdurasi 100 menit itu, Rizky berperan sebagai Iqbal muda dan dewasa. Sementara putra kedua Happy, Delta muda dan dewasa, diperankan Vino G. Bastian.

”Salah satu yang jadi kendala aku, ya bagaimana aku harus bisa berakting dengan mereka yang usianya nggak jauh beda. Rizky sempat bermain (sinetron) dengan aku. Kalau di sini, dia jadi anakku, sebelumnya dia jadi kekasihku,” ungkapnya lalu tertawa.

Meski sulit, Happy berhasil memainkan perannya dengan apik. Bukan satu, tetapi tiga peran sekaligus. ”Di sini aku bermain di tiga generasi. Sebagai ibu saat anak-anak masih kecil, remaja, hingga anak-anak sudah berumah tangga. Dan pastinya peranku dari ibu muda, umur 30, dan bermain di usia 40 akhir,” terangnya yang selama sebulan penuh melakukan observasi untuk mendalami tiga karakternya tersebut.