Harap Penyelesaian lewat Kultural

Harap Penyelesaian lewat Kultural
Harap Penyelesaian lewat Kultural
Saiful melihat, masih ada kesan bahwa salah satu pihak akan ditinggalkan. "Kalau mau islah, itu ya jangan ada yang ditinggal. Kalau ada yang ditinggal, itu berarti tidak islah. Nah, kelihatannya Pak Muhaimin (Muhaimin Iskandar, Red) kan tidak ikut. Itu berarti kan ditinggal," bebernya.

Padahal, menurut dia, posisi Muhaimin sangat strategis. Secara de jure juga de facto, kubu Muhaimin yang lahir dari MLB Ancol yang memegang "STNK"-nya PKB. Karena itu, gerakan rekonsiliasi atau semacamnya seyogianya harus diawali dari Muhaimin sebagai ketua umum tanfidz DPP PKB.

Pihak yang mengumpulkan seluruh elemen untuk bersatu juga, mau tidak mau, harus dari Muhaimin. "Sekarang ini seakan dorongan islah hanya bertepuk sebelah tangan," imbuh wakil gubernur Jawa Timur itu.

Pada 10 Juni lalu, Komite Islah mengumpulkan para kiai deklarator PKB dan PKNU di Kantor PW NU Jatim, Surabaya. Di antaranya, KH Muchit Muzadi dan KH Zainuddin Jazuli. Namun, pertemuan deklarasi komitmen islah itu tidak lengkap karena tanpa kehadiran kubu Muhaimin. (dyn/c4)
Berita Selanjutnya:
Dhani-Meutya Havid Legowo

JAKARTA - Upaya rekonsiliasi struktural di tubuh PKB oleh Komite Islah yang dikomandani Lukman Edy dkk masih menemui jalan gelap. Ketua PB NU Saifullah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News