Harga Bahan Pokok Naik, Pejabat Anggap Masih Wajar

Harga Bahan Pokok Naik, Pejabat Anggap Masih Wajar
Pedagang di pasar. Foto ilustrasi dok.JPNN

”Kebutuhan seharusnya terpenuhi karena kita sudah hitung. Jadi harga-harga harusnya masih dalam taraf yang terjangkau,” ungkapnya.

Apalagi, pemerintah juga tidak tinggal diam. Intervensi akan terus dilakukan dengan menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) supaya bahan pokok tetap berada pada harga yang normal atau naik tapi tidak terlalu signifikan.

”Kami sudah mulai operasi pasar dengan Bulog sejak 16 Mei lalu untuk bawang merah 300 ton perhari ke pasar-pasar induk,” lanjutnya.

Hal itu dilakukan untuk menjaga harga bawang merah supaya tidak melonjak seperti tahun lalu. Bulog, kata Gardjita, menyiapkan stok bawang merah untuk operasi pasar sebanyak 23 ribu ton hingga akhir Ramadhan.

”Dijualnya Rp 24.150 per kilogram ke pedagang eceran yang kulakan di pasar induk bukan ke pedagang besar, jadi tidak beresiko,” tandasnya.

Untuk meredam harga gula, pemerintah sudah menggandeng PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) yang menyiapkan sekitar 400 ton gula pasir untuk operasi pasar. 

Langkah intervensi tersebut sudah dilakukan sejak tanggal 18 Mei lalu di berbagai wilayah. Gula OP tersebut dijual seharga Rp 12 ribu perkilogram.”OP sampai H-10 Idul Fitri,” sambungnya.

Sedangkan OP daging sapi kemungkinan baru akan dilaksanakan beberapa hari kedepan menunggu kiriman daging impor dari Australia. Daging sapi tersebut nantinya didistribusikan untuk daerah yang setiap tahun membutuhkan pasokan banyak, seperti Jabodetabek.”Saya belum bisa bilang jumlahnya karena barangnya belum ada masuk,” tukasnya.

JAKARTA - Harga bahan pokok di pasaran mengalami kenaikan dua pekan menjelang Ramadhan. Pemerintah menganggap hal tersebut masih wajar.  Sejumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News