Harga BBM Tergantung Kondisi Selat Hormuz
Minggu, 01 April 2012 – 07:02 WIB
JAKARTA - Kebijakan harga BBM tahun ini akan sangat bergantung pada situasi di Selat Hormuz. Jika ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran tersebut tak kunjung mereda, harga minyak mentah Indonesia (ICP) akan berada di posisi stabil-tinggi seperti saat ini. Kondisi ini bisa memberi ruang bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM.
"Kalau konflik Iran dengan negara-negara barat makin buruk, harga internasional untuk ICP dapat merangkak naik. Sehingga untuk (syarat deviasi) ICP di atas 15 persen akan terpenuhi," kata pengamat perminyakan Kurtubi kemarin.
Baca Juga:
Seperti diberitakan, Rapat Paripurna DPR akhirnya memberikan syarat ketat bagi pemerintah untuk menaikkan harga BBM. Perubahan harga BBM baru bisa dilakukan jika harga ICP rata-rata enam bulan terakhir mengalami deviasi atau meleset 15 persen dari asumsi di APBN Perubahan sebesar USD 105 per barel.
Sebenarnya, harga aktual ICP sepanjang Maret sudah menembus USD 128 per barel, atau jauh melewati batas syarat deviasi USD 120,75 per barel. Namun, karena harga yang diacu adalah rata-rata enam bulan terakhir, harga rata-ratanya baru mencapai USD 116,5 per barel atau baru mengalami deviasi 11 persen dari asumsi.
JAKARTA - Kebijakan harga BBM tahun ini akan sangat bergantung pada situasi di Selat Hormuz. Jika ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran tersebut
BERITA TERKAIT
- Mengenal Lebih Dekat Pegadaian Lewat Buku Van Leening When History Begins
- MSIG Life Perkuat Komitmen Memberikan Perlindungan Terbaik
- Optimistis, Sri Mulyani Bilang Begini soal Perekonomian Nasional
- Arummi Cashew Milk, Hadirkan Manfaat Susu Berkualitas
- PLN Indonesia Power Siapkan Kebutuhan Listrik Masa Depan
- Konsisten Terapkan Budaya K3, Pertamina Boyong 6 Penghargaan Bergengsi dari WISCA