Harga BBM Tergantung Kondisi Selat Hormuz

Harga BBM Tergantung Kondisi Selat Hormuz
Harga BBM Tergantung Kondisi Selat Hormuz
Mirza pesimistis pemerintah akan berani menaikkan harga BBM meskipun nantinya syarat akan terpenuhi. "Pemerintah sudah tidak berani menaikkan harga BBM karena politikus dan DPR akan kembali menentang," katanya.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Bambang P. S Brodjonegoro mengatakan keputusan DPR akan membawa konsekuensi pada bertambahnya risiko fiskal. "Subsidi mungkin melebihi (alokasi), tapi masih bisa (dikelola). Tapi intinya kita lebih hati-hati," kata Bambang.     

Mantan Dekan Fakultas Ekonomi UI ini menambahkan, besaran subsidi yang akan dibayarkan juga bakal bergantung volume yang dikonsumsi. "Ya tentunya kalau selisih harga semakin jauh, tandanya volumenya semakin naik," kata Bambang.

Dalam APBNP 2012, dengan asumsi ada kenaikan harga BBM 1 April, subsidi BBM dianggarkan Rp 137,379 trilun, listrik Rp 64,973 triliun, dan cadangan risiko energi Rp 23 triliun. Dalam APBNP 2012, juga sudah telanjur disepakati anggaran kompensasi perubahan subsidi Rp 30,6 triliun. Anggaran itu mestinya digunakan Bantuan Langsung Sementara Masyarakat Rp 17,088 trilun untuk 18,5 rumah tangga dengan alokasi Rp 150 ribu selama enam bulan.

JAKARTA - Kebijakan harga BBM tahun ini akan sangat bergantung pada situasi di Selat Hormuz. Jika ketegangan antara Amerika Serikat dan Iran tersebut

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News