Harga Beras Berpotensi Naik

Harga Beras Berpotensi Naik
Harga Beras Berpotensi Naik
Oleh karena itu, langkah impor beras yang dilakukan oleh Perum Bulog dinilai tepat. Apalagi, produksi beras petani terus menurun. Menurut dia, kalau nanti terjadi kenaikan harga dan merugikan konsumen, perlu ada campur tangan Bulog.

Sementara data Kementerian Perdagangan harga rata-rata beras nasional per 12 Oktober tercatat Rp 7.550 per kg atau mengalami kenaikan Rp 3 per kg (0,04 persen) bila dibandingkan 11 Oktober. Sedangkan harga rata-rata bulanan pada Oktober ini sebesar Rp 7.539 per kg. Sementara pada September lalu, harga rata-rata bulanan hanya Rp 7.474 per kg.

Sementara ketua Umum Kontak Tani Nasional Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengatakan perlu ada penghitungan secara akurat terhadap data luas panen, produksi per hektar, jumlah penduduk dan konsumsi per kapita. Menurut dia, penghitungan tersebut diperlukan agar ketika mengalami surplus beras di dalam negeri tapi jumlah impor tetap tinggi.

"Diperkirakan, produksi beras tahun ini mencapai 33,5 juta ton. Karena dari kondisi riil berdasar data Badan Pusat Statistik terdapat 606 ribu ton terserang hama, sehingga ada kerugian sebesar Rp 4,8 triliun. Sedangkan, konsumsi beras total sebulan bisa mencapai 2,5 juta ton," urainya. (res)
Berita Selanjutnya:
Lima Usaha Dapat Tax Holiday

JAKARTA - Harga beras berpotensi terus merangkak naik sampai akhir tahun. Diprediksi kondisi tersebut terus berlangsung sampai awal tahun depan.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News