Harga Beras Masih Tinggi di Daerah Ini, Pak Menteri

Harga Beras Masih Tinggi di Daerah Ini, Pak Menteri
Beras. Foto: ilustrasi. Dokumen JPNN

jpnn.com - jpnn.com - Kedatangan kapal tol laut KM Caraka ke Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara ternyata belum mampu menekan harga beras di daerah tersebut.

Padahal, konteiner yang mengangkut beras di KM Caraka telah disubsidi pemerintah lebih dari separuh harga normal.

Pantauan harian ini, Jumat (3/3) kemarin, harga beras di pasar masih berkisaran 13 hingga 14 ribu per kilogram (kg).

“Belum turun pak,” kata sejumlah pedagang, seperti diberitakan Manado Post (Jawa Pos Group) hari ini. Begitupun para pembeli. Mereka mengatakan harga kebutuhan pokok tersebut masih tinggi.

“Masih mahal. Tapi bagaimana lagi ini (beras) jadi kebutuhan tiap hari,” kata Masye Salindeho, warga Tahuna.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Dra V Maheso mengatakan pemerintah telah berupaya menjaga disparitas harga beras di wilayah perbatasan dengan adanya program tol laut.

“Pemerintah sudah mensubsidi angkutan kapal lebih dari setengah. Kalau satu konteiner tanpa disubsidi bisa sampai 18 hingga 20 juta per kontainer. Ketika disubsidi pengusaha hanya bayar 3.750.000 per satu konteiner, dengan harapan harga bisa turun,” jelas Maheso.

Diungkapkan Maheso, sekarang kapal tol laut masuk di Pelabuhan Tahuna dengan mengangkut 28 konteiner atau 504 ton beras. Dengan harapan harga beras pada awal Januari bisa turun.

 Kedatangan kapal tol laut KM Caraka ke Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara ternyata belum mampu menekan harga beras di daerah tersebut.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News