Harga Emas Belum Bisa Tertolong, Makin Ambruk, Jadi Sebegini
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Justru, pada perdagangan Kamis pagi WIB kembali anjlok ke level terendah sejak tujuh minggu.
Harga emas ambruk tertekan reli USD yang naik dan ekspektasi bahwa Bank Sentral AS (The Fed) segera melakukan tapering.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, merosot USD 14,6 atau 0,84 persen menjadi ditutup pada USD 1.722,90 per ounce.
Analis senior di Kitco Metals Jim Wyckoff menilai apresiasi USD membatasi kenaikan emas.
"(Jika) pasar saham menjadi tidak stabil lagi, emas dapat melihat permintaan safe-haven yang lebih baik memasuki bulan Oktober yang penuh gejolak secara historis," tambah Wyckoff.
Menurut dia USD adalah "safe haven" alternatif.
Pasalnya, mata uang tersebut menguat ke level tertinggi sejak setahun terakhir dibandingkan saingannya.
Meskipun kebuntuan di Washington atas plafon utang AS mengancam akan menjerumuskan pemerintah ke dalam penutupan, USD masih berjaya.
Harga emas belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Justru, pada perdagangan Kamis pagi WIB kembali anjlok ke level terendah sejak tujuh minggu.
- Fokus Bina UMKM, PNM Hadir di 57th APEC SMEWG
- BRI Sambut Baik Kenaikan Suku Bunga Acuan, Tetap Optimistis Kredit Tumbuh 2 Digit
- Badan Bank Tanah & Polri Bersinergi untuk Laksanakan Tugas dan Fungsi
- Cermati Perkembangan Global, BRI Lebih Fokus ke Tantangan Domestik Melalui Pemberdayaan UMKM
- 3 Tantangan Pemerintah Setelah Suku Bunga Acuan BI Naik, Wajib Bersiap!
- Catatan Lengkap Kenaikan Suku Bunga Acuan Bank Indonesia Terbaru