Harga Melambung Tinggi, Limbah Garam Sudah Membatu Diolah Lagi

Harga Melambung Tinggi, Limbah Garam Sudah Membatu Diolah Lagi
Petani garam di Dusun Padak Desa Pijot Kecamatan Keruak sedang memanen garam krosok yang siap di dijual ke pasaran. Foto: Janwari Irwan/Radar Lombok

jpnn.com - Harga garam masih mahal. Langkanya pasokan menyebabkan stok terbatas.

Janwari Irwan--Lombok Timur

Sabtu pagi lalu (29/7), tambak garam di Dusun Padak Desa Pijot Kecamatan Keruak Kabupaten Lombok Timur, NTB, terlihat sepi.

Hanya beberapa orang terlihat beraktivitas memproduksi garam krosok di tambak yang berada di pinggir jalan.

Rupanya, sebagian besar petani garam di gudang masing – masing sibuk memproduksi garam halus yang akan dijual ke masyarakat.

Amaq Us petani garam asal Dusun Padak yang ditemui di tambak garamnya menceritakan, tingginya harga garam disebabkan hasil panen yang terbatas, akibat cuaca beberapa bulan ini yang terus berawan. Akibatnya, hasil panen garam jauh berkurang.

“Untuk garam ini hanya kendalanya pada cuaca saja. Kalau cuaca panas, maka garam yang akan dihasilkan cukup banyak,” katanya.

Amaq Us mengelola tambak dengan ukuran lebar 10 meter dan panjang 20 meter. Di lahan itu, dia biasanya dapat memanen sekitar 2 hingga 3 ton garam krosok per bulan. Namun dengan kondisi cuaca saat ini, petani akan sangat bersyukur jika mendapat 1 ton per bulan.

Harga garam masih mahal. Langkanya pasokan menyebabkan stok terbatas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News