Harga Melonjak, Subsidi Bengkak

Harga Melonjak, Subsidi Bengkak
Harga Melonjak, Subsidi Bengkak
JAKARTA-Kalkulasi rencana pembatasan BBM ataupun kenaikan harga BBM sepertinya bakal makin sulit. Ini seiring dengan harga minyak yang terus merangkak naik. Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H. Legowo mengatakan, laporan Tim Harga Minyak Indonesia menunjukkan, sepanjang Januari 2012 lalu, harga minyak Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) sudah menembus USD 115,91 per barel. "Jadi, naik USD 5,21 per barel dibanding harga Desember 2011 yang sebesar USD 110,70 per barel," ujarnya kemarin (3/2).

Menurut Evita, peningkatan harga minyak tersebut sejalan dengan perkembangan harga minyak mentah utama di pasar internasional yang diakibatkan oleh beberapa faktor, yaitu kekhawatiran pasar atas kondisi geopolitik di Timur Tengah akibat isu nuklir Iran. "Serta potensi terganggunya pasokan minyak Nigeria akibat ancaman dari serikat pekerja untuk menutup fasilitas produksi karena kebijakan pencabutan subsidi BBM," katanya.

Faktor lain yang juga mempengaruhi peningkatan harga minyak adalah laporan Centre for Global Energy Studies (CGES) yang menyebut persediaan minyak mentah dunia turun sehingga saat ini stok hanya cukup untuk 63 hari dan respons positif dari pasar minyak mentah dunia akibat menurunnya kekhawatiran atas krisis utang zona Eropa, setelah keberhasilan lelang surat utang yang dilakukan oleh Pemerintah Italia, Perancis, dan Spanyol.

Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah juga dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan minyak mentah jenis direct burning dari Jepang dan Korea Selatan yang digunakan sebagai pembangkit listrik selama musim dingin dan membaiknya perekonomian Tiongkok yang ditunjukkan dengan meningkatnya PDB, produksi, serta penjualan barang-barang ritel.

JAKARTA-Kalkulasi rencana pembatasan BBM ataupun kenaikan harga BBM sepertinya bakal makin sulit. Ini seiring dengan harga minyak yang terus merangkak

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News