Harga Membaik, Impor Baja Turun

jpnn.com - jpnn.com - Lemahnya permintaan properti dan produksi baja domestik yang membaik menjadi salah satu pemicu menurunnya impor baja.
Angka impor baja dan besi di Jawa Timur sepanjang 2016 turun 4,95 persen jika dibandingkan dengan 2015.
Presiden Direktur PT Sunrise Steel Henry Setiawan menyatakan, membaiknya harga baja di dalam negeri menjadi salah satu penyebab menurunnya impor baja di Jatim.
’’Memang, pada awal tahun, harga baja masih anjlok. Produsen lebih memilih impor untuk bahan baku seperti billet karena lebih murah ketimbang harus produksi di sini atau membeli di dalam negeri,’’ jelasnya, Rabu (25/1).
Dia menambahkan, selisih harga scrab (besi bekas) sebagai bahan baku baja hulu dengan billet (baja kasar) untuk baja menengah tidak terpaut jauh sehingga tidak menguntungkan produsen baja.
’’Padahal, harga scrab tak mungkin lagi ditekan. Lalu, perlahan harga baja naik, produsen bahan baku baja di dalam negeri mulai menaikkan produksi. Produsen baja hilir pun lebih memilih mengambil bahan baku dari dalam negeri,’’ tutur Henry.
Pada 2015, nilai impor baja di Jatim mencapai USD 1,294 miliar. Angka tersebut turun menjadi USD 1,230 miliar pada 2016.
Penurunan impor terbesar dialami produk canai lantaian dari baja stainless dengan lebar 600 mm atau lebih.
Lemahnya permintaan properti dan produksi baja domestik yang membaik menjadi salah satu pemicu menurunnya impor baja.
- Jadi Pelopor AI, BINUS University Dorong Ekosistem Kerja Kreatif Berbasis Teknologi
- Epson Mobile Projector Cart Raih Penghargaan Best of the Best di Red Dot Design Awards 2025
- PGE Raih Pendapatan USD 101,51 Juta di Kuartal I 2025, Dorong Ekosistem Energi Berkelanjutan
- Smelter Merah Putih PT Ceria Mulai Produksi Ferronickel
- ABM Investama Tunjukkan Resiliensi-Komitmen ESG di Tengah Tantangan Industri 2024
- Peringatan Hari Bumi 2025, PalmCo Atur Strategi untuk Percepat Net Zero Emisi