Harga Minyak Dunia Naik, Biaya Produksi Pertamina Terdampak

jpnn.com, JAKARTA - Sikap Pertamina yang belum juga menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) banyak mendapat sorotan.
Pasalnya, hal ini dikhawatirkan bisa membebani keuangan Pertamina, bahkan membuat BUMN energi tersebut merugi.
Apalagi, saat bersamaan operator SPBU swasta sudah menaikkan harga sejak Maret 2021.
Menyikapi kondisi tersebut, anggota Komisi VII DPR Kardaya Warnika berpendapat bahwa tren harga minyak dunia yang terus meningkat, berpengaruh terhadap tingkat keekonomian Pertamina.
Sebab, kenaikan harga minyak dunia tentu meningkatkan biaya produksi.
“Pertamina adalah perusahaan persero yang salah satu tujuannya mencari keuntungan. Di sini Pertamina punya hitung-hitungan. Kalau harga minyak dunia naik, berarti biaya produksi ikut naik. Sebaliknya jika harga minyak dunia turun, ongkos produksi ikut turun,” ujar Kardaya.
Menurut Kardaya, minyak mentah (crude oil) memang menjadi salah satu komponen pengadaan BBM. Jika harga minyak mentah meningkat, otomatis biaya produksi BBM di dalam negeri juga ikut naik.
Begitupun, terkait harga BBM, Kardaya menyerahkan sepenuhnya kepada Pertamina.
Sikap Pertamina yang belum juga menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) banyak mendapat sorotan.
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional
- May Day, Pertamina Turunkan Harga BBM Nonsubsidi, Berikut Daftarnya