Harga Minyak Goreng Tinggi, Rizal Ramli Sebut Pemerintah tak Punya Wibawa

Harga Minyak Goreng Tinggi, Rizal Ramli Sebut Pemerintah tak Punya Wibawa
Rizal Ramli gerebek PD Pasar Jaya Kramat, Jaakrta Timur, Jumat (1/4). Foto: Mercurius Thomos Mone/jpnn

Politikus kelahiran 1954 itu menambahkan langkah kedua yang dia sampikan kepada pengusaha ialah jangan seperti kacang lupa kulit.

"Kalian tanam sawit semuanya di tanah negara yang sebetulnya milik rakyat. Pada saat tanam sawit pemerintah memberikan kredit bunga murah melalui kredit liquiditas Bank Indonesia. Bunga satu tahun hanya dua persen waktu itu. Kredit UMKM saja 12 persen bunganya," kenang Rizal.

Ketiga, meminta dalam waktu kurang dari satu bulan harga minyak goreng dalam negeri harus turun normal.

"Jika tidak mau imuti instruksi, saya ancam dengan memeriksa pajak perusahaan-perusahaan bersangkutan. Kalau tidak beres kami tangkap," tegas Rizal.

Ultimatum dari Rizal ternyata membuahkan hasil. Dalam waktu tiga minggu harga minyak goreng langsung turun.

"Hari ini apa yang terjadi? Pemainnya sama, orangnya itu-itu saja. Kondisinya juga sama, tetapi pemerintah ini tidak punya wibawa di kalangan pengusaha karena mungkin sudah ada yang pada cincai," tutur Rizal.

"Jadi saat dia (presiden) omong apa saja, swasta tidak mendengarkan karena pemerintah tidak ada wibawanya," tutup Rizal. (mcr18/jpnn)


Fenomena kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di pasar membuat Rizal Ramli geram. Dia menyebut pemerintah tidak punya wibawa di hadapan para pengusaha


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News