Harga Nikel Melonjak, Begini Prospek Saham Antam

Harga Nikel Melonjak, Begini Prospek Saham Antam
Ilustrasi Antam. Foto: Antam

Pada Desember lalu, harga nikel acuan RI dipatok di USD 15.647/ton atau naik 12,8 persen dibandingkan harga acuannya di bulan Januari di USD 13.876/ton. Harga nikel sempat mengalami penurunan saat awal pandemi Covid-19 merebak dan memicu penerapan lockdown yang masif di bulan Februari-Maret.

Namun setelah pelonggaran banyak dilakukan pada bulan Mei, harga nikel berangsur mulai pulih bahkan berhasil mencapai level tertingginya di penghujung 2020.

Nikel merupakan salah satu logam hasil tambang yang digunakan untuk berbagai keperluan. Di pasar dikenal ada dua jenis nikel yaitu nikel kelas I dan kelas II. Nikel kelas II banyak digunakan untuk pembuatan stainless steel, sementara kelas I digunakan untuk produk lain seperti komponen baterai mobil listrik.

Outlook harga nikel untuk tahun 2021 pun positif. DBS dalam laporannya menyebut harga nikel tahun ini bakal bullish dan tembus ke atas USD 20.000/ton.

Hal tersebut karena ditopang oleh adanya defisit pasokan nikel di saat permintaan sedang naik-naiknya. Tren ini terutama terjadi untuk nikel kelas I yang banyak digunakan untuk baterai mobil listrik.

Proyeksi DBS, permintaan nikel kelas I akan tumbuh 5,9 persen setiap tahunnya sampai 2025. Untuk periode yang sama pasokan nikel kelas I hanya tumbuh 3,3 persen.

Adapun nikel Kelas II keseimbangan di pasar tetap terjaga tahun ini, bahkan hingga 2025 seiring dengan kuatnya peningkatan kapasitas nikel pig iron (NPI) di Indonesia mengimbangi penurunan produksi Tiongkok dan pertumbuhan permintaan nikel untuk stainless steel. (jlo/jpnn)

Kenaikan harga nikel merupakan sentimen utama yang menggerakkan harga saham Antam


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News