Harga Pangan Kompak Naik di Awal 2023, Awas Inflasi Merajalela

Pengamat Ingatkan Hal Ini
Ekonom Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) FEB Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky menyampaikan aktivitas konsumsi masyarakat akan meningkat setelah ditetapkan pemberhentian pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Menurutnya, kebijakan tersebut akan meningkatkan perdagangan dan pariwisata, serta sektor turunannya, seperti restoran, penginapan, makanan- minuman, hingga transportasi.
“Aktivitas konsumsi akan meningkat, perdagangan, restoran, hotel, makanan- minuman, adalah sektor- sektor yang akan terdampak positif dari pemberhentian PPKM,” ujar Riefky.
Apalagi, konsumsi rumah tangga Indonesia sudah mencatatkan kinerja positif yang tumbuh 5,39 persen year on year (yoy) mencapai Rp 2,56 kuadriliun pada kuartal III-2022, dan berkontribusi 50,38 persen terhadap PDB nasional.
Meskipun demikian, Reifky mengingatkan kebijakan tersebut berpotensi meningkatkan risiko penyebaran Covid-19 yang mana juga dapat berdampak ke berbagai sektor ekonomi.
Karena itu, dia meminta para pemangku kepentingan untuk terus menjaga dan meminimalisir risiko tersebut ke depan.
“Langkahnya perlu adaptif dan responsif. Dari sisi ekonomi perlu ditanggulangi secara cepat karena waktu- waktu risikonya bisa melonjak," tegas Reifky.(mcr28/antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Harga pangan di awal 2023 kompak mengalami kenaikan terutama pada komoditas beras, cabai, hingga bawang.
Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- PNM Tebar Beasiswa Bagi Anak Nasabah untuk Dorong Pengentasan Kemiskinan
- Gubernur Ahmad Luthfi Bakal Kembangkan Wilayah Aglomerasi Banyumas
- Harga Pangan Hari Ini, Beberapa Turun, tetapi Ada yang Tetap Tinggi
- Ibas Ajak ASEAN Bersatu untuk Menghadapi Tantangan Besar Masa Depan Dunia
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Awal 2025 Bank Mandiri Tumbuh Sehat dan Berkelanjutan