Harga Pangan Terus Naik, Inflasi Tak Terkendali

Disebut akibat Pengaruh Cuaca Ekstrem

Harga Pangan Terus Naik, Inflasi Tak Terkendali
Harga Pangan Terus Naik, Inflasi Tak Terkendali
"Opsi suku bunga BI rate ini akan tetap dievaluasi. Namun saat ini, prioritas utama kita tetap mengendalikan likuiditas, bukan mengendalikan harga saja. Prediksi ke depan, kita akan berkoordinasi dengan pemerintah, khususnya masalah cuaca ekstrem itu. Kita harus bersiap-siap menghadapi kondisi terburuk sekalipun pada tahun depan," kata Hartadi lagi.

Meski demikian, kondisi makro ekonomi Indonesia, oleh Kementerian Keuangan disebutkan masih baik. Selama tahun 2010, nilai tukar rupiah disebut mengalami kecenderungan yang menguat. Bahkan sampai dengan akhir tahun, rata-rata nilai tukar rupiah terhadap dolar diperkirakan mencapai Rp 9.100 per USD. Penguatan rupiah ini didukung oleh tingginya cadangan devisa yang mencapai USD 92,759 miliar per November 2010.

Sedangkan harga minyak mentah Indonesia, diperkirakan mencapai rata-rata USD 78,2 per barel, atau lebih rendah dari asumsi dalam APBN-P 2010 yang sebesar rata-rata USD 80 per barel. Sementara lifting minyak mentah Indonesia mencapai rata-rata 955 ribu barel per hari (bph), yang berarti masih di bawah asumsi dalam APBN-P 2010 yang diperkirakan sebesar 965 ribu bph.

"Kita memang sulit mencapai (target) lifting minyak, karena kerusakan pipa gas di Riau beberapa waktu lalu. Pengaruhnya sangat besar terhadap lifting minyak, karena Chevron menyumbang hampir 50 persen lifting minyak Indonesia. Namun kita tidak akan merevisi target lifting tahun depan," kata Menko Ekonomi Hatta Rajasa pula. (afz/jpnn)
Berita Selanjutnya:
Target Investasi Terlampaui

JAKARTA - Musim yang tidak menentu telah membuat harga pangan dunia mengalami kenaikan. Kondisi ini juga dirasakan Indonesia. Sampai dengan akhir


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News